Lockdown Berkepanjangan di Melbourne Tak Surutkan Aktivitas Warga Senior Asal Indonesia

Lockdown Berkepanjangan di Melbourne Tak Surutkan Aktivitas Warga Senior Asal Indonesia
Sitti Mulia (80 Tahun) menetap di Australia sejak tahun 1972, dan saat pandemi sekarang masih aktif ikut kelas zumba tiap minggu.  (Supplied)

Butuh untuk ditemani ngobrol

Tidak semua warga lansia tetap aktif selama masa pandemi dan lockdown.

Menurut Pattisahusiwa Azizah, seorang carer (pengasuh) untuk warga senior, kadang ada klien yang menunggunya karena butuh untuk ditemani ngobrol.

Dia menyebutkan, kliennya kebanyakan orang Australia keturunan Eropa dan hanya satu warga senior keturunan Tiongkok yang pernah ditanganinya.

Dari 12 klien berusia 70 tahun ke atas yang ditanganinya saat ini, dia menyebut sebagian besar di antaranya sebenarnya masih memiliki keluarga.

"Kadang bila anaknya ingin istirahat dan pergi belanja atau ingin punya me time, kami akan datang untuk menjaga orang tuanya," ujar Azizah.

Selama lockdown, kebanyakan klien Azizah tak lagi bertemu langsung dengan anak-anaknya. Alasan utamanya, mereka takut jangan sampai membawa virus ke orang tuanya.

Akhirnya, para lansia ini menumpukan harapannya pada pengasuh.

"Pandemi begini, harapan orang tua yang tinggal sendirian hanyalah pada carer semata, untuk ditemani ngobrol. Kedatangan kami selalu dinanti-nantikan," kata Azizah.

Lockdown berkepanjangan tidak menyurutkan semangat warga senior asal Indonesia di Melbourne untuk tetap beraktivitas.

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News