Lockdown Meluas, Ekonomi China Mengkhawatirkan

Angka tersebut merupakan penurunan terbesar sejak Februari 2020.
Guncangan juga menekan pasar kerja, yang diprioritaskan oleh para pemimpin China untuk stabilitas ekonomi dan sosial.
Tingkat pengangguran berbasis survei nasional naik menjadi 6,1 persen pada April dari 5,8 persen, tertinggi sejak Februari 2020 ketika berada di 6,2 persen.
Pemerintah bertujuan untuk menjaga tingkat pengangguran di bawah 5,5 persen pada 2022 dengan menciptakan lebih dari 11 juta pekerjaan, dan lebih disukai 13 juta pekerjaan perkotaan tahun ini,
Sebelumnya, Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan situasi pekerjaan negara itu "rumit dan suram" setelah wabah Covid-19 terburuk sejak 2020.
Investasi aset tetap pendorong utama yang diandalkan Beijing untuk menopang perekonomian karena ekspor kehilangan momentum.
Investasi aset meningkat 6,8 persen tahun-ke-tahun dalam empat bulan pertama, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan 7,0 persen.(antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Perluasan lockdown Covid-19 di China makin meluas sejak Arpil 2022. Lusinan kota dan pusat komersial Shanghai tutup
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Siap Tingkatkan Ekraf, Gempar Targetkan Sulut Jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik
- Hasil Semifinal Sudirman Cup 2025: China Mengerikan, Jepang Hancur
- PNM Tebar Beasiswa Bagi Anak Nasabah untuk Dorong Pengentasan Kemiskinan
- Gubernur Ahmad Luthfi Bakal Kembangkan Wilayah Aglomerasi Banyumas
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan