Lockdown Sapi
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Seperti halnya arus manusia yang diputar balik ketika terjadi penyekatan, banyak juga sapi-sapi kiriman yang harus diputar balik tidak boleh masuk ke satu daerah.
Pemerintah Jawa Timur menegaskan bahwa penyakit ini tidak menulari dari hewan kepada manusia.
Sudah ada jaminan dari otoritas kesehatan akan hal itu. Mudah-mudahan publik percaya atas jaminan itu.
Akan tetapi, bagi publik Jawa Timur, penyakit ini akan sangat memengaruhi konsumsi mereka terhadap daging sapi, terutama bagi yang hobi makan olahan sapi bagian mulut dan kaki.
Salah satu kuliner khas yang sangat digemari masyakarat Jawa Timur adalah rujak cingur.
Makanan ini terdiri atas berbagai macam sayuran dan bebuahan yang disajikan mentah dengan bumbu petis dan kacang.
Bersamaan dengan itu disajikan pula ‘’cingur’’ yang diolah dari mulut sapi yang dimasak dalam waktu lama supaya menjadi empuk.
Rujak cingur menjadi kuliner khas Jawa Timur dan khususnya Surabaya dan menjadi salah satu kuliner yang ikonik.
Pandemi sapi jadi kabar mengejutkan bagi warga Jatim yang baru saja merasa lega setelah hampir bebas dari Covid-19. Pemprov Jatim melakukan lockdown sapi.
- BEEF Operasi Pasar, Harga Daging Kerbau Beku Dijual Rp 75 Ribu
- Kabupaten Garut Butuh 10 Ribu Dosis Vaksin PMK untuk Atasi Wabah
- Adhy Karyono Tetapkan Status Darurat Penyakit Mulut dan Kuku di Jatim, Sampai Kapan?
- Guru Besar IPB: Jangan Impor Daging dari Negara yang Belum Bebas PMK
- 60 Kasus Penyakit Mulut dan Kuku Ditemukan di Riau
- Antisipasi Penyebaran PMK, Balai Karantina Sumsel Perketat Pengawasan Lalu Lintas Hewan