Lombok Travel Mart Targetkan Transaksi Rp 60 Miliar

Untuk buyer lokal, pihak panitia berkoodinasi dengan DPD ASPPI NTB dan DPD ASPPI daerah lain yang mengirimkan buyer ke LTM IV.
Sedangkan untuk buyer dari mancanegara diseleksi langsung oleh Kementerian Pariwisata.
”Agar wisman datang dengan paket-paketnya yang cantik dan jumlah yang banyak, dan pariwisata Indonesia terus semakin bergairah,” ujar Lalu.
Menpar Arief Yahya di setiap travel mart juga menyebut, trend ke depan adalah digital online travel.
Karena itu, dia mengingatkan agar segera bertransformasi ke digital. Jika belum punya platform-nya, dia mempersilakan untuk bergabung ke ITX, Indonesia Tourism Xchange, yang di-endorse oleh Kemenpar.
Dengan digital, kata Menteri Arief, akan semakin mudah mengakses pasar global. Bisa bertemu dengan wholeseller dan OTA - online travel agent seluruh dunia.
"Platform-nya sudah disediakan ITX. Dari look, book, pay bisa diakses dari smartphone," kata Arief.
Menurut Arief, digital lifestyle itu sudah menjadi keniscayaan. Cepat atau lambat akan terjadi dan kehidupan masyarakat semakin banyak menggunakan digital. Travellers sudah melakukannya, 70 persen orang search and share menggunakan digital.
Lombok tetap dianggap strategis bagi Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
- Bromo Jadi Tujuan Wisatawan Mancanegara, Khofifah Cetak SDM Siap Kerja Lewat SMKN Sukapura
- Prof Azril: PIK 2 Harus Menjadi Model Pariwisata Urban
- Kemenpar Kerja Sama dengan Diageo Indonesia Kembangkan SDM Pariwisata
- DPR Bahas RUU Kepariwisataan, Apa Misinya?
- Xerana Resort Siap Dibangun di Pantai Pengantap, Investasi Capai Rp3 Triliun
- PIK Perlu Dukungan Integrasi Transportasi-Promosi untuk Menawarkan Pariwisata Urban