Loncat Partai, Anggota DPRD Otomatis Kehilangan Legalitas
jpnn.com, JAKARTA - Ketua KPU DKI Sumarno memastikan anggota DPRD yang berpindah partai kehilangan haknya sebagai legislator. Ketentuan itu berlaku otomatis begitu sang politikus kutu loncat menerima kartu tanda anggota (KTA) dari partai baru.
Hal itu diungapkannya menanggapi kabar bahwa politikus Hanura Wahyu Dewanto dan politikus NasDem Inggard Joshua sudah bergabung dengan Gerindra. Namun, sampai sekarang mereka masih tercatat sebagai anggota DPRD dari partai lama.
Menurut Sumarno, jika keduanya memang sudah memiliki KTA Partai Gerindra harus mengundurkan diri sebagai angora DPRD DKI.
’’Legalitasnya sudah hilang sebagai anggota DPRD DKI. Kan sudah pindah partai. Otomatis gugur sebagai anggota Fraksi Hanura dan NasDem,’’ kata Sumarno kepada Jawa Pos di Jakarta, Selasa (13/3).
Meski label mereka wakil rakyat, lanjut Sumarno, status anggota legislatif tak bisa dilepaskan dari keanggotaan partai politik. Pasalnya, partai lah yang mengantarkan mereka ke kursi DPR atau DPRD.
’’Kalau suara caleg tinggi, tetapi suara partai tak memenuhi syarat kan tidak jadi,’’ terang dia.
Dia juga memastikan bahwa partai berhak mencopot kader mereka di legislatif kapan pun juga. Asalkan, pencopotan sesuai dengan ketentuan AD/ART partai tersebut.
’’Hanura dan NasDem berhak mengganti Wahyu dan Inggard,’’ tambah Sumarno. (riz/dil/jpg)
Ketua KPU DKI Sumarno memastikan anggota DPRD yang berpindah partai kehilangan haknya sebagai legislator.
Redaktur & Reporter : Adil
- Menjelang Pilgub, DPRD Wanti-wanti Pemprov DKI Soal Ini
- Pimpinan DPRD Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Habiskan Rp 22 Miliar
- Demokrat Jakarta Yakin Kursi di DPRD DKI Kembali, Ini Penyebabnya
- Caleg DPRD DKI Golkar Laporkan Dugaan Penggelembungan Suara ke Bawaslu
- Sentil Heru Budi soal KJMU, DPRD DKI: Dulu Zaman Anies Enggak Begitu
- Kursi di DPRD DKI Naik Jadi 11, NasDem Akui Efek Anies