Longsor Picu Kemacetan Sepanjang Dua Kilometer di Indarung
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Nasional PJN II, Albar Daen mengatakan, kondisi tebing pada Jalan Nasional Padang-Solok masih labil dan sangat rawan terjadi longsor.
Seperti yang terjadi kemarin, sebutnya, tidak ada hujan, namun bongkahan tanah tetap saja turun menimbun badan jalan.
Kondisi seperti ini akan tetap terjadi selama struktur tanahnya belum stabil, pascajalur Padang-Solok diperpendek dengan pemotongan bukit beberapa tahun lalu.
Dijelaskan, dulu jalan tersebut berliku-liku dan sempit. Kemudian diperlebar, sekaligus dilakukan pemotongan bukit. Pada lokasi bukit-bukit yang dipotong itulah tanah sering turun, adakalanya, tidak hanya tanah yang turun, bongkahan batu bisa juga menggelinding. Kalau itu terjadi, akan sangat membahayakan pengguna jalan.
Maka dari itu, diminta kepada pengguna jalan berhati-hati. Perhatikan apabila melihat adanya batu-batu kecil yang turun. Pertanda demikian biasanya akan terjadi longsor. ”Sebaiknya perjalanan dihentikan dulu,” kata Albar mengakiri. (e/z)
Akses jalan menuju Kota Padang dari arah Solok, atau sebaliknya lumpuh total selama empat jam, Rabu (4/10)
Redaktur & Reporter : Budi
- Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumbar Bertambah Menjadi 50 Orang
- Sido Muncul Salurkan Bantuan Rp 200 Juta Untuk Korban Banjir Bandang & Longsor di Sulsel
- Irjen Iqbal Kirim Doa dan 3 Truk Sembako untuk Korban Galodo di Sumbar
- Korban Meninggal Akibat Galodo di Sumbar Bertambah Jadi 50 Orang
- Dunia Hari Ini: Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, 37 Orang Tewas
- 43 Orang Meninggal Dunia Akibat Galodo di Sumbar