Longsor, Tanggul di Bantaran Bengawan Solo Rusak Parah

Longsor, Tanggul di Bantaran Bengawan Solo Rusak Parah
Longsor, Tanggul di Bantaran Bengawan Solo Rusak Parah

jpnn.com - TUBAN - Memasuki musim hujan saat ini, kondisi tanggul di bantaran Bengawan Solo mengkhawatirkan. Bahkan, tanggul yang berlokasi di Dusun Blimbing, Desa Banjararum, Kecamatan Rengel, Tuban, tersebut longsor kemarin (1/1).

Tanggul yang sempat diperbaiki beberapa tahun lalu itu bisa membahayakan warga sekitar. Tanggul yang berfungsi pula sebagai jalan desa setempat tersebut longsor di bagian tengah. Lebar rekahan mencapai 70 sentimeter (cm). Saking lebarnya rekahan longsoran tanggul itu, orang pun bisa masuk ke dalamnya. Panjang longsoran tanggul tersebut mencapai sekitar 200 meter. 

Bukan hanya tanggul, plengsengan pun longsor. Plengsengan tersebut berbentuk seperti tanah terasering dengan kedalaman setinggi orang dewasa. Karena longsor itu, sebagian rumah Sarminah, seorang warga setempat, terpaksa dibongkar. Sebab, longsoran tanggul tersebut mengenai bagian dapur rumahnya. Nenek tua itu harus mengungsi ke rumah anaknya yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

Untuk mengantisipasi terjadinya hal yang buruk, warga menutup akses tanggul tersebut dengan bambu. Tujuannya, tanggul tersebut tidak dilintasi orang. Selain itu, rekahan longsor tanggul ditutup dengan terpal agar tidak terguyur air hujan yang dapat memperparah longsor.

Wahid, salah seorang warga setempat, menerangkan bahwa longsornya tanggul tersebut sebenarnya terjadi sejak tiga hari lalu. Namun, longsor terparah terjadi kemarin. ''Pemicunya (longsor tanggul), banyaknya tambang pasir mekanik di wilayah seberang (Bojonegoro) yang liar dan tidak kunjung ditertibkan,'' tuturnya.

Penggalian tambang pasir mekanik di bantaran Sungai Bengawan Solo di Desa Kedungarum, Kecamatan Kanor, terus beroperasi. Akibatnya, bagian bawah Bengawan terus terkikis. Dampaknya, tanggul di Desa Banjararum rusak parah. Wahid berharap tanggul tersebut segera diperbaiki. ''Kami takut banjir besar akan datang,'' ucapnya. Seharusnya, lanjut dia, longsor itu segera ditangani tanpa menunggu pengaduan warga. Jadi, warga yang tinggal di sekitar bantaran Bengawan Solo bisa nyaman.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Joko Ludiyono menyatakan, sejak 2010 tanggul di Desa Banjararum empat kali diperbaiki, tapi selalu retak. Penyebabnya, adanya operasi pasir mekanik di wilayah Bojonegoro. ''Tahun ini balai besar merencanakan pembangunan tanggul permanen,'' tegasnya. (zak/dwi) 


TUBAN - Memasuki musim hujan saat ini, kondisi tanggul di bantaran Bengawan Solo mengkhawatirkan. Bahkan, tanggul yang berlokasi di Dusun Blimbing,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News