Lord & Luhut

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Lord & Luhut
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Karena posisi dan pengaruhnya yang strategis itulah LBP menjadi orang yang paling powerful dalam inner circle Jokowi. Karena posisinya yang sangat penting itulah orang-orang menjulukinya sebagai ’Lord Luhut’.

Haris dan Fatia bukan orang pertama yang memakai sebutan itu untuk LBP. Namun, LBP menjadi tidak senang karena Haris dan Fatia dalam podcast itu menyebut LBP berada di balik investasi yang ditengarai merusak lingkungan di beberapa wilayah Papua.

Sebelum podcast itu beredar,  terlebih dahulu ada buku berjudul ‘Coalruption’ yang dibuat berdasarkan hasil investigasi beberapa  lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungan. Laporan itu menyoroti keterlibatan elite politik Jakarta dalam bisnis tambang di Kalimantan yang merusak lingkungan dan melanggar aturan.

Nama LBP pun disebut-sebut berada dalam jaringan itu. Sebagai menteri yang bertanggung jawab terhadap investiasi dan kemaritiman, LBP menjadi arsitektur utama proyek-proyek investasi yang menjadi andalan Jokowi.

Program hilirisasi yang sekarang sedang digalakkan adalah salah satu program andalan Jokowi.

Namun, Tidak semua proyek yang ditangani LBP sukses. Ada beberapa yang gagal, salah satunya idalah upayanya menarik Tesla berinvestasi ke Indonesia.

LBP sudah berupaya membawa Jokowi untuk bertemu di Elon Musk di Stargate SpaceX, Boca Chica, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu 14 Mei 2022. Walakin, misi itu gagal dan Tesla tidak jadi berinvestasi di Indonesia.

Terbaru, Indonesia membuka keran ekspor pasir ke Singapura. Keputusan ini menjadi kontroversi karena berpotensi merusak lingkungan. Pemerintah sudah menghentikannya selama 20 tahun dan sekarang Jokowi membukanya kembali.

Orang akan bangga menyematkan gelar 'lord' di depan namanya. Namun, tidak demikian dengan Luhut Binsar Panjaitan (LBP).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News