LP3ES

Oleh Dahlan Iskan

LP3ES
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Sudah lebih enam tahun saya puasa bicara BUMN di depan umum. Senin kemarin pecah telur.

Minggu lalu saya memang dalam kebimbangan besar. Mau atau tidak. Untuk berbicara di depan umum --dengan tema BUMN. Biasanya saya tegas saja: tidak mau.

Kali ini yang minta adalah LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial). Lewat direkturnya yang baru: Prof. Dr. Didik J Rachbini.

Baca Juga:

Sungguh kurang ajar kalau sampai saya menolak. Dan lagi menteri BUMN-nya kan sudah berganti. Saya merasa banyak kecocokan dengan Erick Thohir --menteri BUMN yang sekarang.

Dengan menteri yang lalu pun saya tidak punya masalah. Namun rasanya tidak etis kalau saya mengomentari kebijakan pengganti saya. Saya pun memilih bersikap diam.

Memang sesekali saya menyinggung dalam tulisan, tetapi sangat terkontrol. Misalnya saat BUMN berhasil mengambil alih Freeport. Saya memberikan pujian.

Baca Juga:

Lalu soal blackout listrik akibat pohon sengon yang bergoyang di dekat Semarang.

Selebihnya saya selalu menolak undangan seminar. Juga menolak wawancara koran maupun televisi.

Pada 1975 saya menjadi reporter sebuah koran kecil di kota yang amat kecil: Samarinda. Korannya empat halaman, terbitnya seminggu sekali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News