LPEI Persiapkan UMKM Kuliner Tembus Pasar Ekspor

LPEI Persiapkan UMKM Kuliner Tembus Pasar Ekspor
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan pelatihan untuk UMKM terkait industri kuliner. Foto dok LPEI

jpnn.com, JAKARTA - Industri kuliner menjadi pembahasan penting para pelaku usaha/UKM makanan Indonesia, dalam Focus Group Discussion (FGD) dan pelatihan yang digelar Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) di Rumah Ekspor Jakarta pada 24-25 Maret.

Kegiatan bertajuk Industri Kuliner Siap Ekspor ini merupakan bentuk dukungan para pemangku kepentingan, untuk mewujudkan keberhasilan Program Pemerintah “Indonesia Spice Up The World” (ISUTW).

“Industri kuliner dianggap penting dan pendekatan ‘gastrodiplomacy’ yang dilakukan sejumlah negara di Asia, seperti Thailand dan Jepang, menunjukkan peningkatan ekspor yang signifikan," ujar Direktur Hubungan Kelembagaan LPEI Chesna F. Anwar.

Menurut Chesna, kita dapat belajar dari Gastrodiplomacy Thailand, diplomasi perdagangan yang tujuannya bukan hanya mempromosikan masakan khas suatu negara ke luar negeri, namun juga meningkatkan daya tarik nilai budaya, serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui ekspor makanan dan sektor pariwisata.

Potensi negara-negara di Asia untuk menjadi pemasok bahan makanan dan bumbu rempah sangat tinggi, seperti Thailand, yang mampu menembus pasar dunia di urutan pertama untuk produk tuna kaleng, nanas, jagung manis, santan, singkong dan durian.

Indonesia dikenal sebagai negara kaya akan rempah-rempah, bumbu bercita rasa serta kreatif mengolah beragam masakan, memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan industri kulinernya.

Dalam diskusi disampaikan sejumlah makanan khas Indonesia sudah berada di daftar menu yang ditawarkan di restoran, kafe dan hotel di lima benua, seperti nasi goreng, gado-gado, bakso, rendang, pempek dan gudeg.

Meski demikian, nama-nama hidangan tersebut harus didukung promosinya hingga melekat kuat di benak konsumen, dan terasosiasi dengan Indonesia.

LPEI juga akan membantu pelaku usaha kuliner melalui pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konsultasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News