LPEM UI: Kehadiran Beras Impor Tak Sesuai Harapan Masyarakat
Di Banten, pada Februari dan Maret mencapai 153.386 ton dan 180.500 ton, di Jawa Tengah pada Februari dan Maret masing-masing 793.284 ton dan 1,23 juta ton.
Ketua Umum DPP Perempuan Tani HKTI, Dian Novita Susanto menilai kebijakan impor beras merupakan manuver politik dari segelintir orang yang ingin mencari keuntungan.
Alhasil, meski beras impor ada, tetapi kondisi tersebut tak bisa menurunkan harga dalam negeri.
Bagi Dian, kebijakan impor beras tak bisa diukur dari perspektif hitam dan putih.
Kebijakan tersebut pasti melibatkan pihak tertentu yang memiliki kepentingan.
"Dalam kasus impor kemarin, CBP menipis kenapa Bulog tidak melakukan penyerapan disaat panen raya? bagainana dengan Zulhas (Menteri perdagangan) yang cendrung cari aman," kata Dian. (jpnn)
LPEM UI Riyanto menilai sejauh ini keberadaan beras impor belum mampu menurunkan harga beras di tingkat konsumen.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Jaring Potensi Petani Muda, Inilah 75 Nominee Young Ambassador Agriculture Pilihan Kementan
- Gelar Evaluasi dan Asistensi, Kementan Siap Kawal Program Wajib Tanam Bawang Putih
- Presiden Jokowi Senang Produksi Jagung Meningkat di Sumbawa NTB
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah
- Regenerasi Petani, Kementan Gelar Bootcamp di Bogor
- Tingkatkan Teknologi Pertanian, Kementan Jalin Kerja Sama dengan Iran