Lubang – Lubang Diasapi, Den Baguse Keluar, Masuk Perangkap

Lubang – Lubang Diasapi, Den Baguse Keluar, Masuk Perangkap
Noto Susilo, 54, petani Desa Jogorejo, Sendangsari, Minggir, Sleman menunjukkan tikus hasil tangkapannya Sabtu (9/3). Foto: ELANG KHARISMA DEWANGGA/RADAR JOGJA

Sawah milik Noto seluas 7.700 meter persegi yang digarap bersama dua petani lain tidak luput dari serangan tikus. Beruntung dia telah menerapkan teknologi TBS. "Kami masih bisa panen 3 ton beras," ujarnya.

TBS memang butuh biaya. Untuk menyiapkan peralatannya saja Noto harus merogoh kocek sekitar Rp 1,5 juta. Namun, hasil yang didapat cukup sebanding. Setiap hari petani juga harus mengecek kondisi plastik yang dipakai untuk menutupi tanaman padi.

Petani juga harus rutin mengecek bubu atau perangkap tikus. Untuk melihat ada tidaknya tikus yang terperangkap. Itulah sistem TBS. Yang oleh sebagian petani tak hanya dianggap mahal. Tapi juga ribet.

Tahun lalu, kata Noto, serangan tikus sangat parah. Noto bahkan harus memasang 9 bubu di lahan miliknya. Hasilnya, setiap bubu bisa memerangkap sedikitnya 36 tikus. Bahkan bisa lebih. "Ada kalau 2.500-an tikus yang tertangkap," ungkapnya.

Di wilayah Minggir juga telah dikembangkan budidaya tyto alba. Keberadaan burung hantu dinilainya hanya sedikit membantu petani. Sebab, jumlah tikus dan burung hantu tidak seimbang. Itu makanya keberadaan burung hantu dicap tak efektif menangkal tikus. "Kan makan burung hantu juga terbatas," ujarnya.

Belum lagi jika ada pemburu liar. Tak jarang Noto mendengar suara senapan pemburu liar yang membuat takut burung hantu. Populasi burung hantu pun terus berkurang karena diburu manusia.

Cara lain menangkal tikus adalah sistem tanam mina padi. Seperti yang telah dicanangkan Pemkab Sleman. Sejak beberapa tahun lalu. Metode ini dilakukan dengan membuat parit mengelilingi area sawah.

Parit diisi air untuk memelihara ikan. Kendati sudah dicangkan, sistem mina padi juga tak berjalan efektif. Meskipun tak ada kendala air yang mengalir setiap saat.

Berbagai cara telah dilakukan petani di wilayah Sleman untuk untuk menangkal serangan hama tikus alias Den Baguse.

Sumber Radar Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News