Luhut Binsar Klaim Rakyat Tak Tertarik Pemilu, Politikus PDIP Singgung Sejarah Orba

Luhut Binsar Klaim Rakyat Tak Tertarik Pemilu, Politikus PDIP Singgung Sejarah Orba
Andreas Hugo Pareira menyinggung sejarah era Orde Baru soal kata-kata Luhut Binsar Panjaitan soal pemilu. Foto: Dok. JPNN.com

Politikus Partai Golkar itu mengeklaim banyak rakyat yang menginginkan urusan ekonomi lebih diperhatikan pemerintah era Joko Widodo (Jokowi).

Rakyat, kata Luhut, tidak ingin pelaksanaan politik memunculkan kegaduhan dan pembelahan seperti peristiwa Pemilu 2019.

Pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan pada 2019 kala itu menghasilkan beragam istilah untuk menggambarkan kubu politik tertentu seperti kecebong, kampret, dan kadrun.

"Kalau di bawah menengah bawah ini itu pokoknya pengen tenang, bicaranya ekonomi, tidak mau lagi seperti kemarin," kata Luhut dalam wawancara yang ditayangkan di YouTube akun Deddy Corbuzier.

Luhut mengungkapkan bahwa data yang dikantonginya juga menyebut rakyat Indonesia saat ini merasa dalam keadaan susah akibat pandemi Covid-19.

Rakyat kemudian tidak sudi anggaran Rp 110 triliun dihamburkan demi menyelenggarakan Pemilu 2024 yang digelar secara serentak.

"Itu bilang kita mau habisin Rp 110 triliun lebih untuk memilih, ini keadaan begini, buat apa, sih. Rp 110 triliun untuk Pilpres dengan Pilkada, kan, serentak. Nah, itu rakyat yang bicara," tutur Luhut.

Alumnus Akabri 1970 itu bahkan mengeklaim rakyat yang tidak tertarik dengan pelaksanaan Pemilu 2024 itu berasal dari beberapa parpol.

Andreas Hugo Pareira menyinggung sejarah era Orde Baru soal kata-kata Luhut Binsar Panjaitan yang mengaku punya data tentang rakyat tidak tertarik Pemilu 2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News