Luluhur Para Raja Jawa dari Semenanjung Melayu?

Luluhur Para Raja Jawa dari Semenanjung Melayu?
Relief sejarah Indonesia di zaman raja-raja terukir di Tugu Monas, Jakarta. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

Mengingat, nama Kunjara atau Kunjaradari yang tertera di pada 7, terdapat di India Selatan. Tempat itu, "terkenal sebagai tempat pertapaan Agastya. Kunjaradari adalah pusat agama Siwa," tulis Slamet Muljana dalam buku Sriwijaya.   

Pria kelahiran 1921 tersebut pun menyoroti narasi yang menyatakan Jawa kaya akan tambang emas, sebagaimana juga tertoreh di pada 7. 

"Jawa tidak pernah dikenal sebagai pulau emas atau pulau yang menghasilkan emas," tegas Slamet Muljana memungut tulisan J.L. Moens dalam Criwijaya, Yava en Kataha.

Moens menghubungkan "Yawa" dalam prasasti Canggal dengan "Ye-po-ti" sebagai transkipsi berita Cina dari Yawadwipa. Dia mengidentifikasi Cho-po dengan Jawa  yang lokalisinya di Semenanjung Melayu.

"Raja Sannaha tidak memerintah Jawa. Raja Sanna hidup dan wafat di Semenanjung. Kesejahteraan rakyat yang diuraikan dalam prasasti Canggal adalah kesejahteraan rakyat Semenanjung. Pusat Kerajaan Yawadwipa adalah Kedah," begitu Moens menafsir. 

Untuk memperkuat asumsinya, Moens membayangkan pada masa itu, setelah menguasai Selat Malaka, Sriwijaya menyerang Semenanjung. Raja Sanjaya diusir dari Kataha (Kedah) dan lari ke Pulau Jawa. Kemudian mendirikan kerajaan di Jawa Tengah. 

"Apa yang diceritakan (Sanjaya--red) dalam prasasti Canggal tentang Jawa adalah ingatan kepada tempat tinggalnya yang lama, yakni Semenanjung," demikian tafsir Moens yang entah iya entahlah tidak. 

Tapi, bagaimana pun, Moens menguraikan pendapat-pendapatnya itu dengan sederet bukti-bukti ilmiah. (wow/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News