Lumba-Lumba Ditemukan Mati di Laut Karawang
Sejak diposting pada Sabtu (17/8) siang, kabar ini mendapatkan respon 4 ribu lebih pengguna facebook. Beragam komentar juga memenuhi postingan tersebut.
Aktivis lingkungan di Karawang mulai angkat suara perihal kasus pencemaran minyak mentah yang sudah merugikan warga tersebut.
BACA JUGA: KLHK: Tumpahan Minyak Pertamina Sudah Sampai Bekasi
Bahkan Ketua Karawang Explore Hadid Suherman mengatakan, pencemaran minyak ini tidak hanya mengancam permukaan laut dan tambak-tambak, tetapi juga terumbu karang.
Menurut Hadid, berdasarkan observasi yang dilakukan oleh para penyelam Karawang Explore, saat ini kondisi terumbu karang di Karawang masih aman.
Namun saat arah angin berubah keadaan akan berbeda. Pasalnya, ancaman minyak mentah dari sumur blok YYA-1 milik Pertamina ONWJ itu bisa mengancam terumbu karang jika musim angin laut berubah arah.
“Saat ini angin laut masih mengarah ke wilayah barat, tetapi jika angin laut sudah mengarah ke wilayah timur, maka ancaman terhadap terumbu karang akan terjadi,” ujar dia. (ega)
Pencemaran minyak milik Pertamina tidak hanya mengancam permukaan laut dan tambak-tambak, tetapi juga terumbu karang.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Peringati Hari Kartini: Memaknai Peran Penting Perwira Pertamina untuk Keluarga
- Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2, Ini yang Dilakukan PIS
- Pertamina NR-Fikom Unpad Berkolaborasi Garap Komunikasi Strategis Soal Transisi Energi
- Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Beberkan Upaya Pemerataan Energi di Indonesia
- Dorong Pelaku Usaha Naik Kelas, Pertamina Gelar UMK Academy 2024
- Ketua KIP Sebut Pertamina Role Model Keterbukaan Informasi Publik Sektor Energi