Lumba-lumba Kini Menghilang dari Pelabuhan Darwin

Kepada ABC, perusahaan gas tersebut menyatakan telah menyalur 2,7 juta dolar untuk survei lumba-lumba dan satwa laut lainnya.
"Hasil pemantauan tidak menemukan dampak terhadap lumba-lumba yang terkait dengan kegiatan proyek," kata Inpex.
Inpex menyatakan siap mematuhi semua persyaratan untuk meminimalkan dampak lingkungan proyek mereka terhadap lumba-lumba dan satwa pesisir lainnya.
Dr Palmer mengatakan memang tidak ada bukti pembangunan pabrik LNG berdampak penurunan populasi lumba-lumba di Pelabuhan Darwin.
Dia menambahkan penurunan populasi juga terjadi di dua lokasi pemantauan lainnya.

Seorang operator wisata yang bergantung pada satwa liar di kawasan ini meminta pemerintah mendanai riset untuk menentukan penyebab menghilangnya lumba-lumba dari sana.
Operatior bernama Jim Smith mengaku saat ini paling hanya bisa melihat lumba-lumba sekali sebulan.
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan