M. Asmui Kammuri, Jatuh Bangun Mengelola Bisnis Minuman
Naik Pangkat dari Gerobak Menjadi Kafe
Minggu, 11 Maret 2012 – 00:11 WIB

M Asmui Kammuri, pemilik Javapuccino Coffee saat ditemui di rumahnya, di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, 23 Februari 2012. Foto: M. Dinarsa Kurniawan/JAWA POS
Kali ini dia menjajal usaha minuman. Alasannya, pengelolaannya mudah dan untung yang didapat besar. "Kalau makanan, lebih merepotkan. Apalagi, makanan juga lebih mudah basi. Kalau tidak laku, malah bisa merugikan," urainya.
Awalnya dia menamai minumannya itu Josstea. Namun, Asmui gagal mendapat hak paten. Yang berhasil adalah nama Javapuccino. Dalam meracik berbagai minuman yang akan dijual, dia mengambil kursus barista kepada seorang kawannya yang bekerja sebagai bartender.
Lalu, pada 2 Februari 2008, dia memberanikan diri membuka kios minuman kopi dan teh di Ciputat. Dia bermodal Rp 3 juta untuk membuat gerobak dan menyewa tempat.
Tak disangka, minuman yang dijualnya laris manis. Dia pun bisa tetap masuk kuliah dan menggaji sang teman yang membantu berjualan. Seperti usaha jalanan lainnya, dia harus menghadapi premanisme yang meminta jatah uang keamanan. Gerobak yang dititipkan di sebuah tempat penitipan kerap dijarah. Suatu ketika, kotak penyimpanan es yang hilang. Di lain waktu blender yang raib.
Berawal dari gerobak minuman sederhana, M. Asmui Kammuri kini sukses mengelola bisnis minuman. Melalui bendera Javapuccino, dia melebarkan sayap
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu