M. Asmui Kammuri, Jatuh Bangun Mengelola Bisnis Minuman
Naik Pangkat dari Gerobak Menjadi Kafe
Minggu, 11 Maret 2012 – 00:11 WIB
Asmui memang tinggal menangguk keuntungan dari usahanya. Tapi, hal itu tidak datang dengan sendirinya. Lelaki kelahiran Semarang, 24 Oktober 1985, itu harus bekerja ekstrakeras sebelum bisnisnya berkembang seperti sekarang. Dia mengawali usahanya saat kuliah di Program Studi Akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, pada 2006.
Ketika itu dia bikin lembaga bimbingan belajar (LBB) yang diberi nama Smart College. Asmui mengumpulkan kawan-kawannya di kampus untuk disalurkan menjadi guru les privat.
Sebelumnya dia pernah menjadi tentor di LBB Bintang Pelajar. Hasil dari bisnis itu sesungguhnya lumayan. Namun, usahanya tersebut bubar setelah berjalan dua tahun. Penyebabnya adalah bisnis itu mengganggu kuliah. Karena menjalankan usahanya itu, dia sering tidak masuk kelas. Nilainya pun banyak yang turun.
Meski begitu, naluri bisnis Asmui tidak mati. Dia harus melakukan itu untuk membantu biaya kuliah. Orang tuanya adalah petani sehingga secara finansial tidak bisa diandalkan sepenuhnya untuk membiayai kuliah Asmui. Berbisnis juga harus dilakukan Asmui sebagai upaya melunasi utang-utangnya yang menggunung.
Berawal dari gerobak minuman sederhana, M. Asmui Kammuri kini sukses mengelola bisnis minuman. Melalui bendera Javapuccino, dia melebarkan sayap
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor