Mabes Polri Bilang yang Diblokir Suka Provokasi dan Mengkafirkan Orang
jpnn.com - JAKARTA - Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Pol Anton Charliyan membantah pemerintah bersikap serampangan dalam memblokir situs yang diduga radikal.
Penutupan situs oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika itu dilakukan dengan berbagai pertimbangan.
Dia mengatakan, boleh-boleh saja ada situs yang diblokir mengklaim bukan berisi ajakan radikal. Namun, tegas dia, Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dan Kemenkominfo, sudah memiliki alasan kuat untuk melakukan pemblokiran.
Menurut Anton, situs yang diblokir itu mengandung provokasi, ajakan berbuat radikal dan mengkafirkan orang. "Itu sudah jelas," tegas Anton di Bareskrim Polri, Rabu (1/4).
Dia mengatakan, ada yang protes diblokir karena situs resmi juga tidak masalah. "Memang kalau resmi boleh memprovokasi? Enggak kan?" kata alumnus Akademi Kepolisian 1984 ini. (boy/jpnn)
JAKARTA - Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Pol Anton Charliyan membantah pemerintah bersikap serampangan dalam memblokir situs yang diduga radikal.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Wamenaker Afriansyah Meyakini 3 Hal Ini Kunci Kesuksesan dalam Karier dan Kehidupan
- DJP Dinilai Tidak Sepenuhnya Melakukan Pembinaan pada Wajib Pajak
- Ikatan Alumni Smandel Gelar Halalbihalal Bernuansa Betawi
- Besok, Presiden Jokowi akan Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi
- Bea Cukai Jalin Komunikasi dengan Perusahaan Penerima Fasilitas di 3 Wilayah Ini
- Pemprov Jateng Terima 55 Ribu Usulan Program dalam Musrenbang 2024