Madinah dan Solo Diguncang Bom, Gubernur Klaim Lampung Kondusif

Madinah dan Solo Diguncang Bom, Gubernur Klaim Lampung Kondusif
Petugas Pengamanan Objek Vital (Pam Obvit) Polda lampung melakukan patroli dengan menggunakan sepeda di jalan Jenderal Ahmad Yani, Tj. Karang Pusat, Kota Bandar Lampung,Senin (5/10). Foto: Tegar/Radar Lampung/JPNN.com

Menurutnya, Ramadan sebagai bulan penuh kemuliaan, rahmat, dan ampunan, tentunya harus betul-betul menjadi kunci keteladanan dan awal perubahan membangun umat, bangsa, dan negara ini. "Hendaknya kita selalu berdiri tegak dalam kebenaran (qoimatun 'alahlaq),” harapnya. 

Yaitu, sikap konsisten diri terhadap ajaran dan prinsip keislaman, sikap istikamah dalam petunjuk dan sunnahnya dibarengi niat ikhlas karena Allah. Bersikap insaf dan wasath (adil dan moderat), tidak ifratb dan tafrith (berlebihan) dalam akidah dan pemahaman, memiliki rujukan saleh dalam keislaman, serta saling menghargai kelebihan dan kekurangan yang lain.

Selain itu, toleran dalam fikh perbedaan dengan tetap menjaga tali ukhuwah dan persatuan. Bukan karena tekanan, doktrin dan propaganda lain yang sesat-menyesatkan.

Dalam shaf depan salat ied, gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri akrab didampingi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Lampung Suhaili. 

Usai salat, masih di tempat sama, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Lampung seperti Kepala Badan Kepegawaian Daerah Zaini Nurman, Kepala Dinas Sosial Satria Alam, para asisten, dan beberapa kepala satuan kerja lainnya, bersalaman dengan Ridho dan Bachtiar. 

Rampung di Lapangan Korem 043 Gatam Saburai, Forkopimda merapat ke rumah dinas gubernur di Mahan Agung yang menggelar open house. (abd/dna/ray/jpnn)

BANDARLAMPUNG – Berkaca dari kejadian bom bunuh diri di Madinah dan di Mapolresta Surakarta, Solo, Jawa Tengah, pada H-1 lebaran (5/7), Gubernur


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News