Mahalnya Harga Sewa di Australia, Pelajar Internasional Rela Tinggal di Kamar Sempit

Mahalnya Harga Sewa di Australia, Pelajar Internasional Rela Tinggal di Kamar Sempit
Mahalnya Harga Sewa di Australia, Pelajar Internasional Rela Tinggal di Kamar Sempit

Kurang tersedianya akomodasi bagi mahasiswa dengan harga yang terjangkau telah dimanfaatkan sejumlah pemilik akomodasi untuk mengeksploitasi mahasiswa internasional, menurut sebuah laporan terbaru.

Banyak mahasiswa internasional yang mencari akomodasi secara online sebelum tiba di Australia dan rela untuk membayar mahal untuk memastikan mereka mendapat tempat tinggal.

Sayangnya, pemilik akomodasi tidak bisa diverifikasi dan tidak ada bukti pembayaran serta kontrak perjanjian penyewaan seperti seharusnya.

Laporan 'No Place Like Home' yang dibuat lembaga Human Rights Clinic dari University of New South Wales (UNSW) juga menemukan para pemilik akomodasi seringkali tiba-tiba menaikkan harga sewa, tapi menolak membuat dokumen secara legal.

"Ketika mereka tiba di Sydney, keadaan akomodasi lebih buruk dari yang dicantumkan di iklan," ujar Maria Nawaz, dosen sekaligus supervisor di UNSW dalam sebuah pernyataan.

"Seringkali mahasiswa internasional tidak dilindungi secara hukum sebagai penyewa dan menghadapi kesulitan untuk mendapatkan bantuan."

Mahalnya Harga Sewa di Australia, Pelajar Internasional Rela Tinggal di Kamar Sempit Photo: Para pengamat mengkhawatirkan masalah akomodasi bisa berdampak pada kesehatan mental dan akademis mahasiswa internasional. (ABC Riverland: Sowaibah Hanifie)

Jenis eksploitasi lainnya adalah pelecehan yang diterima dari pemilik akomodasi, bahkan diusir dari tempatnya menyewa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News