Mahar Ikut Picu Deparpolisasi

Mahar Ikut Picu Deparpolisasi
Bakal Calon Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto memaparkan pandangannya di hadapan sejumlah pengurus DPD Golkar Provinsi, Kabupaten/Kota se-Bali, yang digelar di Denpasar, Senin (21/3). Ia menilai, Golkar perlu segera berbenah agar mampu bangkit dari keterpurukan. Foto: Ken Girsang/JPNN

jpnn.com - DENPASAR - Politikus Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan, fenomena deparpolisasi merupakan fenomena yang tidak positif. Hal tersebut terjadi salah satunya akibat adanya praktik mahar dalam proses pemilihan kepala daerah (Pilkada). 

"Memang demokratisasi di Indonesia perlu mengalami proses pendewasaan. Undang-undang katakan proses (pemilihan kepala negara maupun kepala daerah,red) lewat parpol. karena itu deparpolisasi merupakan fenomena yang tak positif. Pemicu salah satunya mahar," ujar bakal calon Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, pada silaturahmi dengan pengurus DPD Provinsi, Kabupaten/Kota se-Bali, Senin (21/3) malam.

Menurut Airlangga, praktik mahar terjadi karena tidak ada pengaturan yang baik dalam organisasi. Karena itu untuk mengatasinya, perlu ada langkah yang positif.  Paling tidak, mahar jangan menjadi penghalang calon untuk maju. 

"Tentu kebijakan masing-masing partai berbeda. Tapi ke depan Golkar akan mendorong mahar tak jadi penghalang. Perlu ada kriteria tertentu, sebaiknya mahar menjadi modal untuk maju, bagi kami memenangi pilkada lebih baik daripada mahar," ujar Airlangga.

Airlangga mengemukakan pendapatnya setelah melihat adanya fenomena deparpolisasi, setelah Gubernur DKI Jakarta Basuk Tjahja Purnama memilih menggunakan jalur independen untuk maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta. 

"Contohnya seperti yang terjadi di DKI Jakarta, generasi muda memprotes mahar. Ini yang saya lihat tidak sehat. Jadi perlu ada upaya-upaya yang lebih baik," ujar Airlangga.(gir/jpnn)


 


DENPASAR - Politikus Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan, fenomena deparpolisasi merupakan fenomena yang tidak positif. Hal tersebut terjadi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News