Mahasiswa Aceh Nilai Jokowi-JK Gagal Pimpin RI

Mahasiswa Aceh Nilai Jokowi-JK Gagal Pimpin RI
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - LHOKSEUMAWE -  Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Pasee untuk Negeri (AMMPUN) menilai pemerintahan Jokowi dan JK gagal. Bahkan dinilai tidak mampu membawa bangsa ini kearah yang lebih makmur dan sejahtera.  Hal ini mengemuka saat aksi demo yang digelar Kamis (9/4) di pusat Kota Lhokseumawe.

Aksi yang diikuti sekitar 40 puluhan mahasiswa ini, membawa sejumlah spanduk protes terhadap kenaikan harga BBM serta kebijakan pemerintah tentang larangan bagi nelayan menggunakan BBM subsidi. Pasalnya para pendemo menilai bahwa kondisi ini membuat ekonomi masyarakat terutama nelayan menjadi terpuruk.
 
Aksi yang dimulai sekitar pukul 11.00 WIB di bundaran Kuta Blang, terdengar teriakan turunkan Jokowi dari kursi kepresidenan dan harga BBM menggema sepanjang jalan utama Kota Lhokseumawe. Awalnya aksi para mahasiswa tampak tanpa ada pengawalan pihak kepolisian.
 
Di tengah perjalanan, para pendemo menghentikan sebuah mobil tangki BBM yang kebetulan lewat. Tanpa dikomandoi, sejumlah mahasiswa langsung naik ke atas tangki sambil melakukan orasi. Namun aksi itu hanya berjalan dalam hitungan menit.  Sebab personel polisi berpakaian lengkap turun ke lokasi yang dipimpin langsung oleh Kepala Bagian Operasi Polres Lhokseumawe, Kompol Isharyadi.
 
Petugas langsung meminta agar para mahasiswa dapat turun dari mobil tangki.  Saat itu kondisi tampak sedikit tegang, karena awalnya mahasiswa menolak permintaan tersebut. Bahkan setelah turun kondisi demo nyaris ricuh, karena tangki yang dinaiki para mahasiswa dilarang masuk ke kantor DPRK Lhokseumawe.
 
Pantauan Rakyat Aceh (Grup JPNN.com), petugas terpaksa mengamankan seorang mahasiswa saat kondisi mulai memanas. Tetapi hanya sebentar, mahasiswa kembali dilepas setelah dilakukan negoisasi bahwa mereka akan melakukan aksi secara tertib dan damai.
 
Puluhan pendemo mendatangi DPRK Lhokseumawe sambil menyampaikan orasi. Kedatangan mahasiswa di DPRK Lhokseumawe, disambut oleh Wakil Ketua DPRK Lhokseumawe, T Sofianus, serta tiga anggota dewan lainnya. Dalam pertemuan tersebut, para wakil rakyat menyambut baik harapan para pendemo, yakni meminta pemerintah dapat menstabilkan harga BBM dan harga barang.
 
Setelah bertemu dengan perwakilan DPRK Lhokseumawe, para pendemo kembali menuju DPRK Aceh Utara yang berjarak sekitar 1 Km dengan berjalan kaki.  Hal yang sama kembali terjadi, para mahasiswa kembali berorasi di halaman gedung DPRK Aceh Utara.
 
Kedatangan AMMPUN ini diterima oleh Wakil Ketua DPRK Aceh Utara, Abdul Mutalib serta beberapa anggota dewan lainnya.  Dalam sambutannya, wakil rakyat dari Aceh Utara ini juga menyatakan sikap akan mendukung aspirasi dari para pendemo.
 
Menurut koordinator aksi, Syahputra, aksi yang mereka lakukan tidak lain untuk membantu masyarakat yang kian hari semakin terjepit.  Hal ini setelah kenaikan sejumlah harga barang dari dampak kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah.
 
Melihat kondisi saat ini, AMMPUN yang terdiri dari BEM Unimal, KBM Polteknik Lhokseumawe, BEM STAIN, HMI Cabang Lhokseumawe, SMUR Lhokseumawe serta masyarakat nelayan, menuntut pemerintahan Jokowi-JK, agar memebenahi beberapa hal.
 
Di antaranya, meninjau dan menetapkan kembali harga BBM, meninjau Peraturan Presiden nomor 191 tahun 2014 tentang BPH Migas yang melarang kapal di atas 30 GT memakai subsidi BBM.  Selain itu juga merubah RUU Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan menjadi UU.
 
“Kita juga meminta pemerintah memperbaiki sistematis tata niaga BBM, khususnya yang bersubsidi agar benar-benar tepat sasaran,” tegasnya.
 
Para pendemo berakhir menggelar aksi sekitar pukul 12.30 WIB, bertepatan dengan suara azan zuhur menggema. Puluhan mahasiswa dan warga ini membubarkan aksinya secara damai dan tertib.(agt/jpnn)

 


LHOKSEUMAWE -  Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Pasee untuk Negeri (AMMPUN) menilai pemerintahan Jokowi dan JK gagal. Bahkan dinilai tidak mampu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News