Mahasiswa Bentrok dengan Polisi, 3 Aparat Terluka, Iptu Khairul Terkapar

Mahasiswa Bentrok dengan Polisi, 3 Aparat Terluka, Iptu Khairul Terkapar
Aksi mahasiswa UIN Ar-raniry Banda Aceh saat membakar papan bunga di depan Gedung DPR Aceh, di Banda Aceh, Rabu (7/9/2022). ANTARA/Rahmat Fajri

jpnn.com, BANDA ACEH - Mahasiswa UIN-Araniry Banda Aceh terlibat bentrok dengan polisi.

Bentrokan terjadi saat mahasiswa melakukan demo menolak kenaikan BBM di DPR Aceh (DPRA).

"Jadi, yang luka ada tiga orang (anggota polisi)," kata Kabag Ops Polresta Banda Aceh Kompol Iswahyudi di Banda Aceh, Rabu.

Iswahyudi mengatakan hari ini mahasiswa UIN Ar-raniry Banda Aceh melakukan aksi kedua kalinya, setelah dilakukan Senin (5/9) kemarin di Kantor DPR Aceh.

Pada hari kedua ini mahasiswa yang berunjuk rasa lebih kurang mencapai seribu orang, sehingga pihaknya menyiapkan pengamanan terhadap aksi tersebut.

Namun, tiba-tiba mahasiswa memaksa masuk ke Gedung DPRA, dan polisi memfasilitasi 10 orang perwakilan untuk beraudiensi dengan anggota DPR Aceh. Tetapi, para mahasiswa tidak mau, dan memaksa masuk semua.

Menurut Iswahyudi, pihaknya pada aksi hari pertama sudah memberikan kelonggaran. Tetapi, akhirnya mereka menduduki gedung dan tidak mau keluar hingga tengah malam.

Maka, hari ini pihaknya tidak lagi memberikan izin untuk seluruhnya masuk, dan mahasiswa tidak terima sehingga melakukan perusakan pintu yang akhirnya berhadapan dengan personel Dalmas dan aparat kepolisian.

Demo menolak kenaikan harga BBM rusuh. Mahasiswa terlibat bentrok dengan aparat polisi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News