Mahasiswa Indonesia Berharap Dijemput untuk Kembali ke Australia

"Pilot program akan membawa 300 mahasiswa, tapi daftar mahasiswanya masih dalam tahap penyelesaian."

Upaya untuk menghidupkan ekonomi
Menteri Simon mengatakan 'pilot project' yang akan dilakukan di Australia Selatan merupakan salah satu upaya pemulihan negara di tengah pandemi yang "sangat penting".
"Ini adalah langkah selanjutnya yang sangat penting dalam konteks pemulihan ekonomi akibat COVID," kata dia.
Keberadaan mahasiswa internasional menyumbang pendapatan negara sebesar AU$40 milyar hampir setiap tahunnya dan membantu menciptakan 250.000 lapangan pekerjaan bagi warga Australia.
Ia mengatakan risiko penularan virus corona dari mahasiswa internasional yang akan dijemput nanti rendah, karena mereka akan dikarantina di hotel berbintang menengah.
Selain itu, menurutnya, program tersebut akan dijalankan dengan memastikan persyaratan keamanan telah diterapkan secara maksimal.
"Semua persyaratan karantina, persyaratan tes, semua faktor seperti ini sudah melalui persetujuan pihak berwenang di tingkat tertinggi ... untuk memastikan semua orang yakin tidak akan menimbulkan risiko terkait COVID."
Australia Selatan akan menjadi negara bagian pertama di Australia yang menjemput mahasiswa internasional kembali ke universitas
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya