Mahasiswa Indonesia di Melbourne Alami Kesulitan Uang di Masa Pandemi
Tiyon mengaku khawatir jika pembatasan sosial terus berlanjut, hal itu akan mempengaruhi kuliahnya dan juga pendidikan putrinya.
"Kami telah meminta bantuan dari keluarga di Indonesia saat itu, tapi karena hampir setiap negara di dunia terkena pandemi, mereka juga mengalami kesulitan," ujarnya.
"Kami memberi tahu mereka tentang kondisi kami, tapi kami masih bisa bertahan hingga sekarang," kata Tiyon.
Keluarga Tiyon mendapatkan bahan makanan dan bantuan lain dari organisasi nirlaba serta teman-temannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka selama lockdown.
Tiyon juga memanfaatkan kebijakan pemerintah tentang pengurangan sewa rumah selama pandemi sehingga tetap bisa melanjutkan sewa mereka.
Sejak pekan lalu, istri Tiyon sudah kembali mendapatkan pekerjaan di sebuah restoran.
Bantuan bahan makanan gratis
Photo: Mahasiswa internasional mengantri untuk mendapatkan bahan makanan gratis yang disediakan salah badan amal di pusat Kota Melbourne. (ABC News: Jarrod Fankhauser)
Selama masa pandemi di Australia, mahasiswa internasional merupakan salah satu kelompok yang paling terpukul. Banyak di antara mereka yang kehilangan pekerjaan dan tidak dapat pulang ke negaranya.
Sri Dila Riwu, mahasiswa asal Kupang, berharap suatu hari nanti suami dan anak-anaknya bisa bergabung dengannya di Australia, setelah ia tinggal seorang diri selama setahun
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat