Mahasiswa Indonesia Hanya Satu, Berminat Ikut Campus Expo

Mahasiswa Indonesia Hanya Satu, Berminat Ikut Campus Expo
BUTUH TEMAN: Abu Hasan Ashari (kanan) menyapa dua teman kuliahnya di asrama mahasiswa asing di kampus Ningxia University, Jumat (5/9). Frizal Kurniawan/Jawa Pos/JPNN.com

Kampus Ningxia University memang dipenuhi pepohonan rindang yang ditata apik. Nyaris tidak ada lahan kosong yang menganggur. Hampir semua jengkal ditanami pepohonan. Pemandangan itu pula yang tampak di sekitar fakultas pendidikan internasional yang menjadi tempat pertemuan delegasi Jawa Pos Group dan rektorat Ningxia University.

Dosen Fakultas Pendidikan Internasional Ma Xia yang membuka diskusi menuturkan, salah satu hal yang diunggulkan kampus tersebut adalah keberadaannya di Provinsi Ningxia. Dengan populasi umat muslim yang mencapai 2,5 juta jiwa atau 35 persen dari total 6,4 juta penduduk Ningxia, universitas tersebut banyak ditawarkan ke negara-negara berpenduduk muslim, terutama Timur Tengah.

”Mahasiswa muslim lebih nyaman kuliah di sini daripada kota lain di Tiongkok,” tutur Ma Xia.

Banyaknya kemudahan bagi umat Islam di Ningxia membuat para pelajar asal Timur Tengah tidak ragu untuk melanjutkan studi di kampus tersebut. Salah satunya, tentu kemudahan untuk mendapatkan pergaulan dan makanan yang halal.

Kampus yang berdiri sejak 1958 itu kini memiliki hampir 37 ribu mahasiswa. Terdiri atas 33.500 mahasiswa S-1, 3.090 mahasiswa pascasarjana, dan 400 mahasiswa internasional dari 57 negara. Mereka dibimbing sekitar 1.500 dosen yang 912 di antaranya sudah bergelar profesor.

Ningxia University memiliki 23 fakultas dengan 76 program studi untuk jalur S-1. Termasuk program studi konfusianisme yang cuma disediakan kampus di Tiongkok. Selain itu, kampus yang menjadi bagian program nasional pengembangan pendidikan Tiongkok itu memiliki 159 program studi master dan 27 program doktoral. Ditambah lagi, tiga pusat penelitian khusus untuk mencetak calon-calon profesor.

Wakil Dekan Fakultas Pendidikan Internasional Zhang Yongqun menambahkan, salah satu target kampusnya adalah menjadi pusat studi bagi mahasiswa asing yang hendak belajar di Tiongkok. Karena itu, saat ini program kursus bahasa Mandarin bagi para calon mahasiswa diperbanyak. Dengan demikian, begitu kuliah, mereka sudah terbiasa menggunakan bahasa Mandarin.

Cara tersebut sekaligus bertujuan memperbanyak jumlah penutur bahasa Mandarin.

Jalur sutra baru yang digagas Tiongkok diharapkan membentang hingga negara-negara Timur Tengah. Untuk memenuhi ambisi itu, Tiongkok mencari sumber

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News