Mahasiswa Internasional Mulai Datang Kembali ke Perth Meski Harus Melakukan Berbagai Penyesuaian Baru

"Lebih sulit bagi mereka untuk mencerna berbagai informasi yang harus mereka terima," katanya.
Dr Ralph mengatakan saat ini keadaannya memang belum ideal, namun dia berharap universitas maupun mahasiswa internasional akhirnya bisa saling menyesuaikan diri.
"Mereka yang belajar lewat online dari negara-negara Asia Tenggara, ada kesulitan bahasa yang dihadapi. Kita harus lebih sabar menghadapi mereka dan lebih jelas dengan topik yang dibahas," katanya.
"Ini adalah keadaan normal baru. Kami semua belajar keterampilan baru. Zoom, Skype, konferensi mengunakan video adalah bagian dari kehidupan sekarang. "
Manekha Balgobin adalah mahasiswa internasional di salah satu kelas yang diajar Dr Ralph, yang mengatakan sekarang sudah menyesuaikan diri dengan belajar secara virtual.
Setelah pindah dari Mauritius ke Perth lebih dari dua tahun lalu untuk belajar, Manekha didiagnosa menderita penyakit kekebalan tubuh dan harus pindah ke Sydney untuk tinggal bersama keluarganya.
Namun, karena program online sudah dimulai karena COVID, Manekha tetap melanjutkan pendidikannya di Curtin University tanpa gangguan apa pun walau jarak Sydney dan Perth lebih dari 3.000 km jauhnya.
"Saya merasa transisi dari belajar tatap muka ke online sangat mudah bagi saya," katanya.
Sektor pendidikan internasional di Australia Barat dengan ibu kota Perth sudah hampir kembali normal, tetapi sebagian mahasiswa asing mengatakan mereka masih mengalami berbagai masalah yang disebabkan karena pandemi
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka