Mahasiswa Internasional Sudah Kembali ke Australia, Tetapi Kesulitan Menghadapi Biaya Hidup yang Tinggi
"Ini terkait kualitas pengalaman mereka ketika mereka tinggal dan belajar di negara tujuan dan bagaimana tanggung jawab negara tujuan memperlakukan mereka."
Professor Arthur mengatakan harus ada lebih banyak interaksi antara mahasiswa lokal dengan mahasiswa internasional.
"Kita sering berpikir kita harus bepergian ke negara lain untuk belajar mengenai budaya yang beragam," katanya.
"Padahal kita memiliki mahasiswa yang bisa berinteraksi satu sama lain di saat mereka berada di perguruan tinggi. Ini cara terbaik bagi kita untuk mendukung pertukaran [budaya] yang kaya ini."
Juru bicara Departemen Pendidikan Australia mengatakan kepada ABC bahwa pemerintah Australia menyambut baik kedatangan mahasiswa internasional dan mengatakan penyelenggara pendidikan bertanggung jawab atas dukungan bagi kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Dia menambahkan bahwa perkiraan mengenai biaya hidup di Australia bisa dilihat di situs Study Australia
Soal pembatasan jam kerja untuk mahasiswa internasional, juru bicara tersebut merujuk kepada rilis kepada media di bulan September.
"Jumlah jam kerja masih menjadi bahan diskusi dengan melihat keseimbangan antara kerja dan studi," kata rilis tersebut.
Pada tahun 2020, Perdana Menteri Australia ketika itu, Scott Morrison, meminta mahasiswa internasional untuk pulang bila mereka tidak bisa membiayai diri sendiri
- Dunia Hari Ini: Empat Warga India Tewas Tertimpa Papan Reklame
- Bakamla RI Menjemput 18 Nelayan Indonesia di Australia, Lihat
- Dunia Hari Ini: Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, 37 Orang Tewas
- Verifikasi dengan Swafoto Bersama Kartu Identitas: Seberapa Aman dan Bisa Diandalkan?
- Polda NTT Periksa 6 WNA Asal Tiongkok
- Dunia Hari Ini: Surat Kabar Inggris Digugat Pangeran Harry