Mahasiswa Unbraw Temukan Beras Tiruan Bergizi Tinggi
Karya Pernah Ditolak Enam Menteri, Tapi Malah Sukses di AS
Rabu, 04 Agustus 2010 – 02:51 WIB
"Kacang tunggak memiliki protein yang tinggi, sehingga beras ini pun mengandung protein yang lebih banyak dibandingkan beras biasa," jelas Fathy.
Baca Juga:
Sayangnya diakui, karena belum ada peralatan yang pas untuk memproduksi beras, hasil produksi mahasiswa ini bentuknya masih terlalu besar. Proses pembuatannya pun belum praktis dan harus melalui beberapa tahapan. Mulai dari penggilingan bahan hingga menjadi bubuk, pengayakan, pencampuran dengan bahan kimia food grade, pencetakan, penguapan, pengeringan, hingga pengemasan. Sementara jika menggunakan mesin, seharusnya semua proses bisa dilakukan hanya sekali saja. "Di Indonesia belum ada mesin pembuatnya. Yang kami tahu baru ada di Malaysia," ujarnya.
Karena proses yang cukup rumit itulah, harga beras ini disebutkan masih sama mahalnya dengan harga beras kualitas super, yaitu seharga Rp 8.500 per kilo. Bedanya, beras ini punya kelebihan karena mengandung protein yang tinggi sebanyak 8,63 persen. Ke depan menurut Fathy, ia dan tim berkeinginan untuk mengembangkan beras ini menjadi bahan yang cocok dikonsumsi semua orang, dalam arti tidak hanya masyarakat dengan gizi buruk saja. (oci/eno/ito/jpnn)
MALANG - Tiga mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (Unbraw) Malang berhasil meraih penghargaan tingkat internasional
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- WhatsApp Perkenalkan Emoji Mobil Balap F1 Khas Mercedes-AMG Petronas
- The Sandbox Indonesia dan W3GG Berkolaborasi untuk Masa Depan Gaming di Asia Tenggara
- APJATEL Harap Starlink Beroperasi di Daerah 3T
- Asyik! Pengguna iPad Bisa Main Gim Nintendo, Begini Caranya
- Jangan Keasyikan Mengklik, Waspadai Tautan Mencurigakan
- Ikhtiar Google Bantu Para Siswa Lancar Berbahasa