Mahfud Mundur dari Kabinet, Qodari Merespons, Simak

Mahfud Mundur dari Kabinet, Qodari Merespons, Simak
Pengamat Politik Indo Barometer M Qodari. Foto: dokumentasi JPNN.com/Ricardo

Padahal Mahfud MD orang yang seharusnya paling bertanggung jawab untuk mengurai masalah tersebut.

“Pak Mahfud di dalam kabinet kok menyerang pemerintah di mana dia menjadi bagian dari padanya. Termasuk juga misalnya pada waktu itu mengatakan masalah tambang-tambang ilegal dan yang lain-lain itu tidak bisa diselesaikan,” ujar Qodari. 

“Sebab ada mafia begitu, ada mafia yang tidak bisa ditindak secara hukum. Nah orang kan kemudian bertanya loh Pak Mahfud Menko Polhukam itu seharusnya tanggung jawab Anda,” ucap Qodari lagi.

Oleh karena itu, Qodari menilai pada debat kedua Mahfud mengalami sebuah situasi baru yang sebelumnya tidak terlalu dialaminya ketika debat pertama.

Menurut Qodari, mundurnya Mahfud MD berupaya untuk keluar dari perasaan tidak enak itu. Posisinya masih berada dalam pemerintah, tetapi bersikap seperti oposisi.

“Jadi, saya kira beliau sedang berusaha keluar dari situasi yang tidak mengenakkan bahwa saya ini bagian dari pemerintahan, tetapi kemudian saya kok nyerang pemerintahan,” ucap Qodari.

Qodari menepis alasan Mahfud mundur karena berkaitan etika. Sebab jika berkaitan dengan etika seharusnya sudah mundur sejak pertama kali ditetapkan menjadi cawapres Ganjar oleh KPU.

“Jadi, sebetulnya bapak ini mundur bukan karena mau menegakkan etika dan tidak mau terjadi conflict of interest. Bapak itu cuman enggak nyaman aja gara-gara debat kedua kemarin. Bapak tuh banyak nyerang dan mempersoalkan hal-hal yang notabenenya adalah menjadi tanggung jawabnya sebagai Menko Polhukam,” paparnya.

Qodari menilai Mahfud MD mundur dari Kabinet Indonesia Maju (KIM) merupakan salah satu agenda untuk mendelegitimasi Presiden Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News