Mahfud: Pemimpin yang Benar Tidak Dilahirkan dari Main Tipu-tipu

Silaturahmi Tokoh Ulama dan Kiai Kalbar bersama OSO dan Mahfud MD

Mahfud: Pemimpin yang Benar Tidak Dilahirkan dari Main Tipu-tipu
Cawapres RI Mahfud MD saat menghadiri Silaturahmi Tokoh Ulama dan Kiai Kalbar bersama OSO dan Mahfud MD di Pontianak, Kalbar. Foto: M. Kusdharmadi/JPNN.com.

jpnn.com - PONTIANAK - Ratusan ulama dan kiai, serta pengasuh pondok pesantren di Kalimantan Barat menghadiri silaturahmi dengan tokoh nasional asal Kalbar Oesman Sapta Odang alias OSO dan Calon Wakil Presiden RI Mahfud MD di Grand Hotel Mahkota Pontianak, Sabtu (25/11) malam.

Silaturahmi itu juga dihadiri Ketua Ikatan Keluarga Madura Muhammad Rawi, Ketua IKAMA Kalbar Sunandar, Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid, serta sejumlah tokoh lainnya. Dalam kesempatan itu, para ulama dan pimpinan pondok pesantren di Kalbar mendoakan Mahfud MD.

“Saya alhamdulillah bersyukur mendapat doa dari warga Kalbar yang dibagi tadi ke dalam berbagai segmen kegiatan. Tadi (siang) ada Hakka, itu kelompok etnis terbesar di kalangan Tionghoa, lalu malam ini dengan para pemimpin pesantren, sebentar lagi dari dengan lintas etnis juga akan berdoa yang tujuannya ialah untuk mencari pemimpin yang benar,” kata Mahfud MD selepas acara Silaturahmi Tokoh Ulama dan Kiai Kalbar bersama OSO dan Mahfud MD di Pontianak.

Mahfud menegaskan bahwa pemimpin yang benar itu dilahirkan dari proses yang benar, jujur, adil. “Dan tidak main tipu-tipu,” tegasnya.

Sebab, ujar Mahfud, Indonesia ini akan berkah nanti sebagai sebuah negara apabila lahirnya kepemimpinan itu dilakukan secara berkeadaban, demokratis, dengan pemilu yang jujur.

“Tidak boleh ada teror, tidak boleh ada tekanan-tekanan, tidak boleh ada juga kecurangan. Mari kita bertarung secara fair,” kata Mahfud.

Dia menambahkan siapa pun yang terpilih nanti, baik itu sebagai wakil rakyat di DPR, DPRD, presiden dan wakil presiden, serta kepala daerah itu bisa diterima apabila pemilu berjalan baik.

Menurut dia, apabila pemilu berjalan dengan penuh kecurangan dan intrik-intrik yang merugikan satu atau sebagian kontestan, maka akan menimbulkan keributan dan pemerintahan bisa tidak stabil.

Mahfud menegaskan bahwa pemimpin yang benar itu dilahirkan dari proses yang benar, jujur, adil dan tidak main tipu-tipu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News