Main Ketoprak, Pejabat Sentil Pejabat

Main Ketoprak, Pejabat Sentil Pejabat
Main Ketoprak, Pejabat Sentil Pejabat
:TERKAIT Selain para pejabat negara, ratusan pimpinan perusahaan BUMN dan swasta ikut terlibat dalam berbagai pergelaran Puspo Budoyo. Keikutsertaan para tokoh dinilai efektif menarik perhatian masyarakat. Sebab, ketika mereka tampil, rekan-rekan kantor, bawahan, anak-cucu, bahkan kolega mereka, memenuhi gedung pertunjukan. "Ini sangat positif, karena berarti sejak kecil generasi muda kita sudah dikenalkan dengan seni budaya tradisional," paparnya.

Tak hanya seni ketoprak, Paguyuban Puspo Budoyo belakangan juga mementaskan pergelaran wayang orang, ludruk, hingga lenong. "Visi kami memang pelestarian budaya nusantara. Jadi bukan hanya ketoprak dan wayang orang yang dekat ke Jawa Tengah-Jogjakarta, tapi juga ludruk yang dari Jawa Timur dan lenong yang dari Betawi," terang Luluk.

Hingga pementasan Jumat lalu, tercatat sudah 32 kali pementasan Ketoprak Guyonan Campur Tokoh, lima kali Wayang Orang Canda Campur Tokoh, empat kali Ludruk Nostalgia Campur Tokoh, dan sekali Lenong Campur Tokoh. "Jadi, total sudah ada 42 kali pementasan. Alhamdulillah, semuanya bisa dibilang sukses," ujarnya.

Puncaknya, Jumat lalu, Ketoprak Guyonan Campur Tokoh yang mementaskan lakon Merah Putih Mencegah Perang mendapat perhatian dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Presiden, Ibu Negara dan pada menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II berjubel menonton pertunjukan. "Pentas kemarin sangat istimewa, karena lakonnya dipilih sendiri oleh Pak SBY," ungkap Luluk.

SEPERTI seni pertunjukan tradisional lain, ketoprak mulai kalah oleh budaya kontemporer. Beruntung masih ada seniman yang berupaya nguri-uri (melestarikan)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News