Maju Jadi Capres, Ganjar Pranowo: Diskusi Awalnya Bersama Jokowi

"Saya itu mau maju capres diskusi awalnya sama Pak Jokowi. Saya diskusi berdua panjang sekali sampai pada satu titik butuh keberlangsungan dan itu Ganjar," kata Ganjar.
Dia menjelaskan beberapa topik yang menjadi fokus diskusi dengan Jokowi antara lain, birokrasi bersih, hilirisasi, pertumbuhan ekonomi, dan bagaimana melakukan gebrakan dalam kebijakan.
"Kami diskusi birokrasi bersih, kami diskusi hilirisasi, kami diskusi pertumbuhan ekonomi, kami diskusi bagaimana menggebrak dan sebagainya. Kami diskusi 2 tahun, saya bocorkan di Habibi center ini," ungkap Ganjar.
Tanggapan Ganjar tersebut sekaligus menjawab pertanyaan apakah dia akan meneruskan kebijakan hilirisasi energi yang dilakukan Jokowi.
Pasalnya, ada kabar yang beredar seolah-olah Ganjar tidak mau meneruskan hilirisasi.
Ganjar pun memaparkan, hilirisasi yang dilakukan saat ini sudah berjalan bagus, meskipun baru nikel yang menjadi fokus. Hal ini harus dilanjutkan karena ada banyak sekali sumber daya alam (SDA) Indonesia yang harus dihilirisasi.
Terkait hilirisasi nikel, lanjutnya, butuh keberlangsungan hingga tuntas. Pasalnya, tujuan dari hilirisasi nikel adalah agar Indonesia tidak hanya mengekspor biji nikel mentah, tetapi bisa memproduksi baterai.
"Hilirisasi nikel itu kan ujungnya produksi baterai. Apakah kita sudah sampai ke baterai? Belum. Maka tugas saya adalah menuntaskan hilirisasinya sampai end to end-nya harus selesai," kata Ganjar.
Keputusan menjadi capres diambil Ganjar Pranowo setelah melakukan diskusi panjang dengan Presiden Jokowi
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi