Majukan SDM Pekerja, Jangan Lupa Masalah Vokasi

Majukan SDM Pekerja, Jangan Lupa Masalah Vokasi
Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dakhiri di acara simposium "Pendidikan vokasi (kejuruan), sistem ganda yang berorientasi pada praktik-peluang bagi Indonesia". Foto: istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dakhiri mengimbau masyakat untuk tidak menomorduakan pelatihan dan pendidikan vokasi.

Vokasi memiliki peran strategis untuk meningkatkan SDM pekerja Indonesia.

“Pandangan masyarakat yang masih menganggap pelatihan dan pendidikan vokasi sebagai second class, tidak bergengsi dan tidak keren, harus diubah. Justru dengan vokasi makin mendekatkan calon tenaga kerja dengan pasar kerja. Alumni vokasi sesuai kebutuhan industri," kata Menaker.

Hal itu dia sampaikan saat memberikan sambutan pada acara simposium "Pendidikan vokasi (kejuruan), sistem ganda yang berorientasi pada praktik-peluang bagi Indonesia" di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (31/10).

Namun, Menteri Hanif mengakui, butuh upaya agar masyarakat tidak menomorduakan vokasi.

Salah satunya dengan mempermudah akses dan mutu vokasi yang masih terbatas.

Idealnya, di manapun manusia Indonesia berada, harus memperoleh akses pelatihan kerja, vocasional training yang berkualitas.

Kementerian Ketenagakerjaan terus berupaya memperbaiki Balai Latihan Kerja.

Negara Eropa berhasil maju karena ada vokasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News