Makin Diolok, Orang Gemuk Semakin Susah Kurus

Makin Diolok, Orang Gemuk Semakin Susah Kurus
Makin Diolok, Orang Gemuk Semakin Susah Kurus

jpnn.com - BEBERAPA orang suka mengolok temannya yang gemuk sebagai wujud kepedulian, untuk memotivasi biar berusaha untuk lebih langsing. Tapi menurut penelitian, cara itu tidak banyak berguna dan justru membuat orang gemuk makin susah kurus.

Orang-orang gemuk yang mengalami perlakuan weightism, atau diskriminasi berdasarkan berat badan hanya akan menghadapi beban ganda. Pertama karena tertekan secara mental, kedua karena menurut riset mereka akan jadi dua kali lebih sulit menurunkan berat badan.

"Diskriminasi itu menyakitkan dan merendahkan, dan memiliki dampak nyata bagi kesehatan," kata peneliti dari Florida University State, Angelina Sutin, seperti dilansir laman Health Magazine, Kamis (15/8).

Menurut Sutin, dalam beberapa kasus memang orang gemuk merasa baik-baik saja saat diejek atau diperlakukan diskriminatif, karena hal itu bisa memotivasi mereka untuk diet. Namun hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak yang lebih nyata justru menunjukkan hal sebaliknya.

Dalam penelitian ini, Sutin mengamati 6.000 orang yang mengalami kelebihan berat badan pada periode tahun 2006 hingga tahun 2010. Ia mendapati, orang-orang gemuk yang mengalami diskriminasi pada tahun 2006 memiliki risiko 2 kali lebih besar untuk tetap gemuk pada tahun 2010.

Seorang pakar yang lain mengatakan, jatuhnya rasa percaya diri bisa membuat orang gemuk semakin sulit menemukan perubahan dalam hidupnya. Berbagai upaya untuk menurunkan berat badan lebih banyak gagalnya saat menghadapi perlakuan berbeda dari lingkungannya.

"Perlakuan obesitas atau weightism, oleh tenaga medis atau masyarakat, pada umumnya dianggap hinaan yang menambah sakit hati," kata Dr David Katz dari Yale University Prevention Research Center.(fny/jpnn)


BEBERAPA orang suka mengolok temannya yang gemuk sebagai wujud kepedulian, untuk memotivasi biar berusaha untuk lebih langsing. Tapi menurut penelitian,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News