Makin Panas, Lebanon Terancam Di-Qatar-kan Saudi Cs

Makin Panas, Lebanon Terancam Di-Qatar-kan Saudi Cs
Poster PM Lebanon Saad Al Hariri di Beirut. Foto: Reuters

Analis asal Lebanon, Sarkis Naoum, mengungkapkan bahwa tampaknya Saudi ingin Hariri kembali ke Lebanon dan menekan Presiden Aoun untuk membuka dialog dengan Hizbullah. Kini bola panas berada di tangan Hizbullah dan sekutu-sekutunya.

Meski berasal dari Faksi Kristiani, Aoun adalah pendukung Hizbullah dan lebih condong ke Iran.

’’Mereka harus mengambil keputusan yang bisa membuat Saudi puas. Jika memutuskan untuk menjatuhkan sanksi, Saudi akan melakukannya,’’ tegas Naoum.

Bagi Saudi, mundurnya Hizbullah dari medan perang sangat penting. Perang di Yaman tidak bisa dimenangkan Saudi karena pemberontak Houthi dibantu Hizbullah. Mereka bahkan menguasai sebagian besar wilayah Yaman.

Di Syria, Hizbullah bersama Iran, Rusia, dan Presiden Bashar Al Assad jauh lebih berkuasa ketimbang pasukan koalisi pimpinan AS dan oposisi yang didukung Saudi.

Hizbullah menjadi kepanjangan tangan Iran. Eksistensi Hizbullah mengancam perang dominasi kekuasaan antara Saudi dan Iran.

Sementara itu, Aoun mencuit di akun Twitter-nya bahwa Kuwait mendukung usahanya untuk menyelesaikan konflik. Kuwait juga mengakui dan memberikan dukungan atas kedaulatan Lebanon.

Meski menjadi sekutu Saudi, Kuwait kerap bersikap netral. Begitu pun saat blokade pada Qatar dijatuhkan, Kuwait lebih memilih menjadi mediator.

Petinggi Lebanon mulai khawatir Arab Saudi akan menggunakan taktik intimidasi yang sama seperti terhadap Qatar

Sumber Jawapos.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News