Makin Panas, Menteri Australia Tuding Tiongkok Gunakan Taktik Intimidasi

Strategi Anti Tiongkok
Harian berbahasa Inggris Global Times, salah satu media Partai Komunis Tiongkok, menyebutkan larangan bagi warganya untuk bepergian ke Australia "hanyalah puncak gunung es".
"Jika Australia ingin mempertahankan keuntungan dari hubungan ekonomi dengan Tiongkok, mereka harus mengubah sikapnya pada Tiongkok saat ini, atau mereka tak akan mendapatkan manfaat dari konsumen Cina," tulis Global Times.
"Kerugian di sektor pariwisata mungkin hanya puncak gunung es dari hilangnya minat Tiongkok [ke Australia]," tambah laporan tersebut.
Artikel lain dalam media tersebut menyebut larangan perjalanan itu terkait dengan sikap permusuhan Australia dengan bukti banyaknya tindakan rasis yang terjadi terhadap warga keturunan Tiongkok.
Tiga tahapan pelonggaran di Australia

Pelonggaran aturan pembatasan pergerakan aktivitas di Australia akan dilakukan secara bertahap.
"Australia seharusnya mempertimbangkan risiko ketika mereka mengeluarkan kebijakan anti Tiongkok," katanya
"Australia telah menjadi kolaborator utama AS dalam strategi anti-Tiongkok dengan mengorbankan hubungan Tiongkok-Australia," demikian ulasan Global Times.
Ulasan itu lebih lanjut menuding Australia menyerang Tiongkok dalam kasus COVID-19, serta melakukan tindakan bermusuhan ketika melarang Huawei ikut tender jaringan 5G serta membatasi investasi Tiongkok di Australia.
Menteri Perdagangan dan Pariwisata Australia Simon Birmingham menuding Tiongkok sama sekali tidak membantu meredakan ketegangan kedua negara
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Pemilik Klinik GSC Bantah Lakukan Perusakan & Intimidasi kepada Karyawan BD
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina