Makin Tenggelam, Dunia Sastra Indonesia Perlu Penguatan
Senin, 19 November 2012 – 23:15 WIB
Sementara itu, Budayawan, Radhar Panca Dahana mengatakan, penguatan kebudayaan salah satunya adalah sastra, penting dilakukan. Karena dia menilai puncak kebudayaan itu adalah tata dan bahasa.
"Tanpa kebudayaan kita tidak ada nilai jadi diri manusia dan pribadi. Puncak kebudayaan adalah symbol tata dan bahasa," katanya.
Temu sastra Indonesia ini, kata Radhar, untuk menggerakkan orang-orang diskursus kesusatraan yang cakap. Sebab, dalam satu dekade terakhir tidak ada kursus kesusastraan dan tidak ada debat kritik dalam 30 tahun belakangan.
Menurut Radhar, forum kebudayaan tersebut telah direbut oleh sosial media. Yakni informasi yang ringan dan cair. "Ya, media hanya mengungkap berita-berita cair, seperti kriminal, ekonomi dan lain-lain," pungkasnya.(Fat/jpnn)
JAKARTA - Dunia sastra tanah air belakang mulai tenggelam. Agar kembali bangkit diperlukan penguatan dengan melibatkan para sastrawan nasional. "Agar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif
- Peringatan Hardiknas 2024 Syahdu, Nadiem Makarim Titipkan Merdeka Belajar