Malaysia pun Tak Kuat, Subsidi Minyak Goreng Bakal Dicabut

jpnn.com, PUTRAJAYA - Pemerintah Malaysia akan menghentikan pengendalian harga dan subsidi untuk sejumlah bahan makanan, termasuk minyak goreng, mulai 1 Juli 2022.
Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Konsumen (KPDNHEP) Alexander Nanta Linggi, seperti dikutip Bernama, Selasa, mengatakan bahwa pengendalian harga pagu ayam, telur ayam, dan subsidi minyak goreng sawit dalam kemasan botol 2 kilogram, 3 kg, dan 5 kg tidak akan dilanjutkan mulai 1 Juli 2022.
Langkah itu, kata Nanta, untuk memastikan pasokan dan harga pangan di pasar lebih stabil dalam jangka panjang.
"Harga ayam akan mengambang dan akan tergantung pada kekuatan pasar. Kelompok yang membutuhkan nanti akan dibantu dengan bantuan keuangan yang ditargetkan," katanya.
Ditambahkan pula bahwa perincian bantuan keuangan yang akan diumumkan oleh Kementerian Keuangan.
Saat ini, pemerintah menetapkan harga eceran maksimum ayam dan telur untuk Semenanjung Malaysia pada RM 8,90 per kg (sekitar Rp 30.010) untuk ayam standar dan RM 9,90/kg untuk ayam super utuh.
Sebelumnya, Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengatakan bahwa Putrajaya akan berhenti memberikan subsidi kepada peternak unggas per 1 Juli 2022.
Menyusul hal itu, para peternak dikabarkan berharap pemerintah bisa menaikkan harga ayam.
Seperti di Indonesia, pemerintah Malaysia akhirnya memutuskan mencabut subsidi minyak goreng. Harga
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Sudirman Cup 2025: Sempat Tertinggal 0-2, Jepang Mengalahkan Malaysia
- Ibas Ingatkan Pentingnya Perlindungan PMI dan Penguatan Keamanan Perbatasan
- 45 PMI Dipulangkan dari Malaysia Melalui Pelabuhan Dumai, Ada yang Sakit Kulit
- Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia Kunjungi Perum Bulog
- TNI AL Menggagalkan Penyelundupan 7 Calon PMI Ilegal ke Malaysia