Malaysia Terancam Perang Sipil
Pejuang Moro Siap Bantu Sultan Sulu
Selasa, 05 Maret 2013 – 05:15 WIB
Konjen RI di Kota Kinabalu Soepeno Sahid mengatakan kondisi WNI dalam kondisi aman. Pihaknya berkomitmen terus memantau dan berkomunikasi dengan aparat setempat. Priatna menambahkan pihaknya mengimbau agar semua WNI melindungi diri dan tidak melakukan tindakan berbahaya dengan mendekati lokasi konflik. Saat ini kapal-kapal tidak diperbolehkan merapat dan berlayar di dekat wilayah itu. "Para WNI ABK (anak buah kapal) sementara diliburkan," sebutnya.
Seberti diwartakan, Sabah yang kini menjadi bagian Malaysia, dulu merupakan wilayah Kesultanan Sulu yang disewakan kepada pemerintah kolonial Inggris. Setelah Perang Dunia II, Inggris berniat mengembalikan Sabah ke Kesultanan Sulu. Lalu dilakukan pemungutan suara untuk menentukan apakah rakyat Sabah memilih bergabung dengan Malaysia atau kembali ke Kesultanan Sulu. Hasilnya, rakyat Sabah memilih bergabung dengan Malaysia. Sabah sendiri punya kekayaan alam yang melimpah. Berdasar catatan 2011, wilayah Sabah punya cadangan gas alam 11 triliun kaki kubik dan cadangan minyak 1,5 miliar barel.
Aksi penyusupan berlangsung setelah Kesultanan Sulu merasa dirugikan dengan kesepakatan damai antara pemerintah Filipina dan Moro di Kepulauan Mindanao. Kesepakatan yang dimediasi Malaysia pada Oktober 2012 itu menyebut Mindanao "termasuk Sulu" sebagai wilayah otonomi dan memberikan sebagian besar wilayah untuk dikelola secara independen.
Kesepakatan tersebut menyebabkan Kesultanan Sulu yang terletak di Filipina bagian selatan tidak mendapat lahan lagi dan berniat merebut wilayah mereka di tempat lain, yaitu Sabah. Itulah sebabnya aksi pendudukan orang Sulu ini merupakan masalah yang pelik bagi pemerintah Malaysia dan Filipina. Tentara Sulu sendiri sudah terbiasa melakukan perang gerilya di daerah Filipina Selatan yang selama ini menjadi basis pejuang Moro dan kelompok Abu Sayyaf. (AFP/gen/oki)
SABAH - Angkatan bersenjata Malaysia kini tak lagi memandang sebelah mata kemampuan pasukan Kesultanan Sulu yang menyusup ke Negara Bagian Sabah.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Indonesia Tak Ikut Teken Komunike KTT Perdamaian Ukraina, Ini Alasannya
- Filipina Perjuangkan Perpanjangan Landas Kontinen di Laut China Selatan
- Dokter Korsel Siap Batalkan Mogok Massal Jika 3 Tuntutan Dipenuhi
- Tanzania Luncurkan Kereta Api Listrik Pertama di Belahan Timur Afrika
- 50 Ribu Anak di Jalur Gaza Kekurangan Gizi Akut
- Wamenaker Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Tingkatkan Keterampilan Tenaga Kerja ASEAN