Malaysia Tuding WNI Bina Noordin dan Azhari
Rabu, 12 Agustus 2009 – 08:57 WIB

Malaysia Tuding WNI Bina Noordin dan Azhari
JAKARTA - Malaysia gerah karena pemerintahnya dituduh mengirim dua warga negaranya untuk menebar teror di Indonesia. Malaysia menilai Dr.Azhari Husin dan Noordin M. Top menjadi radikal justru setelah mengaji di Pesantren Lukmanul Hakiem yang diasuh dua warga negara Indonesia, Ustad Abubakar Baasyir dan Ustad Abdullah Sungkar.
"Tidak benar kalau banyak orang Malaysia yang menjadi teroris di sini, hanya beberapa orang saja. Mungkin Anda lupa, yang mengajar mereka ini Abdullah Sungkar dan Abubakar Baasyir. Mereka orang mana" ujar Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato Zainal Abidin Zain di Kantor Wakil Presiden, Selasa (11/8).
Baca Juga:
Dato Zainal menambahkan, tindakan Azhari dan Noordin yang mengobok-obok Indonesia tidak mencerminkan kehendak warga Malaysia. Bahkan, keduanya juga diburu oleh aparat penegak hukum Malaysia delapan tahun lalu, sebelum diselamatkan oleh jaringannya di Indonesia.
"Orang Malaysia tidak mau mereka nge-bom di sini. Mereka itu most wanted person juga di Malaysia, makanya lari ke sini. Kita mendukung dan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia melawan orang-orang ini," katanya. Zainal yang akan mengakhiri masa jabatannya 16 Agustus mendatang mengaku pemerintahnya tidak akan mempermasalahkan bila pemerintah Indonesia ingin mengadili Noordin di Jakarta, jika dia tertangkap hidup-hidup.
JAKARTA - Malaysia gerah karena pemerintahnya dituduh mengirim dua warga negaranya untuk menebar teror di Indonesia. Malaysia menilai Dr.Azhari Husin
BERITA TERKAIT
- Seorang Anak Tewas Terseret Banjir Sejauh 2,4 Kilometer di Temanggung
- Survei Indikator: Masyarakat Puas Penyelenggaraan Mudik hingga Operasi Ketupat Polri
- Pembekalan CPNS Setjen MPR, Sekjen Siti Fauziah Tanamkan Pentingnya Adaptasi Teknologi
- Selidiki Aduan Soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Bareskrim Polri Telah Periksa 26 Orang Saksi
- Wamenkumham Bicara soal RUU KUHAP dalam Ranah Penegakan Hukum
- PPPK Berbinar Lihat Saldo Rekeningnya 'Gendut', Pak Topo: Terima Kasih, Presiden Prabowo