Malu G-Land

Oleh Dahlan Iskan

Malu G-Land
Dahlan Iskan dan istri di Banyuwangi, Jawa Timur. Foto: disway.id

Di masa kecil kelapa sama pentingnya dengan tebu. Rucuh --air kelapa dicampur gula-- adalah minuman terlezat di desa. Enting-enting --irisan kelapa yang dicampur gula merah beku-- adalah kue tergurih.

Kalau lagi tidak musim tebu saya memanjat pohon kelapa. Di samping rumah. Untuk memetik yang masih muda --tidak pernah ada yang sempat tua.

Air dan daging kelapa muda.

Itulah makan siang saya hari itu. Pernah, belum lagi dapat meraih kelapanya pelepah pegangan saya lepas. Saya jatuh --untung ke parit yang berlumpur di bawahnya.

Pecel pitik Banyuwangi ini pakai bahan baku kelapa. Ayamnya dibakar dulu. Setelah itu dibumbui santan kelapa. Tidak sampai berkah.

Sambalnya parutan kelapa mentah. Diulek dengan cabe mentah dan kemiri mentah. Tanpa bawang putih atau bawang merah. Hanya ditambah garam dan sedikit gula.

Ulekan sambal serba mentah itulah yang ditabur sampai menutup ayamnya.

Tidak hanya pecel pitik. Jalan sempit di Desa Kemiran itu padat makanan desa. Beda rumah beda yang dijual: ayam lodoh, sate jamur sampai sambal sego tempong.

Sudah sembilan tahun Azwar Anaz jadi bupati Banyuwangi dan masih bertahan tidak memberi izin untuk Indomart dan Alfamart.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News