Maluku Menanti Investor Rumput Laut

Maluku Menanti Investor Rumput Laut
Maluku Menanti Investor Rumput Laut
AMBON - Ini kabar baik bagi nelayan dan pengusaha rumput laut di Maluku. Pasalnya, sudah ada investor yang bersedia menampung rumput laut dengan harga yang memadai. Yakni, Rp. 10 ribu per kilogram. Niat baik investor ini, tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi nelayan di Maluku untuk memproduksi rumput laut sebanyak-banyaknya. "Kami telah mendatangkan pembeli rumput laut nomer satu ke Maluku. Investor ini siap menampung sampai 100 ton rumput laut per bulan," kata Dirjen Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Made L Nurjanah kepada wartawan di Kantor Gubernur Ambon, Minggu (8/11).

Made mengakui, salah satu kendala bagi para petani dan nelayan rumput laut adalah pasar. Karena pasar tak tersedia, maka harga jual rumput laut menjadi murah. Kadang, tidak sebanding dengan jerih payah nelayan. Namun, jika janji pejabat DKP itu benar, maka kesulitan mendasar ini akan segera berakhir."Investor yang saya bawa nanti sudah memiliki pabrik pengolahan sendiri. Jadi, kami jamin berapa pun rumput laut yang dihasilkan dari Maluku pasti akan terbeli," Made menandaskan.

Ia menyebutkan, rumput laut merupakan salah satu komoditi yang mudah diusahakan tapi punya nilai ekonomis cukup tinggi. "Tidak perlu beli lahan, bebas mengusahakannya di laut, asal dijaga mutunya dengan memanen pada umur 45 hari, tidak boleh diputus-putuskan," ingatnya sambil mengakui produk kering bisa disimpan cukup lama jika harga di pasaran sewaktu-waktu turun.

Disinggung soal konsep pengembangan klaster rumput laut yang sudah lebih dulu dirintis di Maluku namun diabaikan oleh DKP, dia tegaskan program yang diluncurkan ini, murni gagasan DKP. "Konsepnya tidak ditolak, saya kira program klaster rumput laut ini memang ide kita, bagaimana kawasan laut dikembangkan supaya terintegrasi," elak Nurjanah.

AMBON - Ini kabar baik bagi nelayan dan pengusaha rumput laut di Maluku. Pasalnya, sudah ada investor yang bersedia menampung rumput laut dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News