Mampukah Ekspor Indonesia Tumbuh 7,5 Persen?

Negara-negara yang sudah meneken FTA ialah Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Kamboja.
Selain FTA, Maret nanti kementerian menandatangani Preferential Trade Agreement (PTA) Indonesia-Mozambik. Setelah itu ada perjanjian yang sama dengan Tunisia dan Maroko.
’’Tahun ini saya harap dari semula 13 bisa tambah 15 yang berproses,’’ kata Enggar.
Tidak hanya mendorong pengusaha untuk menggenjot ekspor, Enggar juga menyarankan para pengusaha mengisi pasar dalam negeri.
Sebab, potensi pasar dalam negeri tidak kalah dengan ekspor. Khususnya untuk produk UKM.
Produk-produk UKM berpotensi besar dipasarkan ke seluruh Indonesia melalui jaringan ritel modern.
’’Tadi di pameran saya melihat produk makanan frozen yang tahan hingga enam bulan. Sesegera mungkin produk-produk seperti itu bisa masuk minimarket maupun ritel modern lain,” harap Enggar.
Setelah produk-produk UKM masuk pasar modern dan bisa melakukan penetrasi di pasar domestik, UKM bisa menggarap pasar ekspor.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, gejolak perekonomian global memengaruhi kinerja ekspor Indonesia.
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Manfaatkan Fasilitas SKA, Beragam Produk Asal Majalengka Tembus Pasar Mancanegara
- Mantap! 2 UMKM Binaan Bea Cukai Nunukan Sukses Ekspor Produknya ke Malaysia
- Suplemen Ternak Pangkalan Bun Tembus Pasar Belanda, Bea Cukai Sampaikan Komitmen Ini
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
- Bea Cukai Dorong Potensi UMKM di Banyuwangi & Belitung Tembus Ekspor Lewat Asistensi