Mandi Malam Picu Rematik, Fakta atau Mitos?

Mandi Malam Picu Rematik, Fakta atau Mitos?
Mandi. Foto/ilustrasi: Walter Zerla/Corbis

jpnn.com - Banyak hal yang sering dihubungkan ketika seseorang terkena masalah rematik. Salah satu yang paling sering Anda dengar pastinya adalah mandi malam. Tapi, apakah mandi malam benar-benar menjadi pemicu rematik? Apakah pernyataan tersebut sebuah fakta, atau hanya mitos?

“Jangan mandi malam-malam, bisa kena rematik!” Pasti Anda pernah mendengar kalimat itu sering diucapkan oleh orang tua ketika Anda hendak mandi malam.

Masih banyak orang beranggapan bahwa mandi malam akan membuat Anda kedinginan dan akhirnya melemahkan sendi-sendi yang biasa disebut rematik.

Banyak orang yang tidak bisa lepas dari aktivitas mandi malam. Bagi Anda yang pulang kantor malam hari, mandi sebelum tidur tidak akan terlewat supaya badan lebih nyaman. Tapi beberapa orang akhirnya memilih untuk tidak melakukan itu karena takut rematik.

Kenali penyakit rematik lebih dalam

Dalam bahasa medis, rematik disebut rheumatoid arthritis (RA). Menurut dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid dari KlikDokter, rematik ini merupakan penyakit autoimun yang menyerang persendian. Faktor pemicu pasti dari penyakit ini masih belum diketahui hingga kini.

Rematik lebih banyak menyerang wanita pada rentang usia 20-40 tahun. Penyakit ini muncul perlahan-lahan dan biasanya sendi yang terkena adalah sendi-sendi kecil, seperti sendi jari tangan.

"Gejala umum dari rematik adalah bengkak, nyeri, dan kemerahan pada sendi. Awalnya, nyeri sendi akibat rematik memang tak terlalu mengganggu. Akan tetapi, jika semakin lama dibiarkan, maka rasa nyeri tersebut akan semakin parah dan peradangan pun makin hebat," ungkap dr. Resthie.

Dalam kasus rematik ini, keluhan terfokus di bagian persendian sehingga pengidapnya akan merasakan nyeri.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News