Mandi Malam Picu Rematik, Fakta atau Mitos?

Mandi Malam Picu Rematik, Fakta atau Mitos?
Mandi. Foto/ilustrasi: Walter Zerla/Corbis

"Perlu diingat bahwa keluhan yang terjadi pada rematik tak sebatas menyerang sendi. Karena disebabkan oleh kondisi autoimun—sistem kekebalan yang menyerang diri sendiri—penyakit ini juga dapat menyerang organ tubuh lain, termasuk kulit, mata, jantung, paru, dan ginjal," sambung dr. Resthie.

Hal lainnya yang perlu Anda tahu adalah rematik tidak sama dengan asam urat, meski sama-sama menyerang sendi. Asam urat terjadi secara mendadak dan biasanya disebabkan oleh makanan yang tinggi kadar purinnya.

Mandi malam sebabkan rematik adalah mitos

Faktanya, mandi malam tidak menyebabkan rematik sama sekali. Entah sudah berapa tahun lamanya masyarakat awam telah menganut paham yang sangat keliru ini.

Rematik termasuk ke dalam kategori penyakit autoimun yang artinya sistem kekebalan tubuh manusia dapat menyerang tubuhnya sendiri. Dalam kasus rematik ini, keluhan terfokus di bagian persendian sehingga pengidapnya akan merasakan nyeri. 

Namun, satu hal lain yang perlu Anda ketahui lainnya adalah mandi malam dapat memperparah keluhan nyeri rematik Anda. Artinya, bagi Anda yang sudah menderita rematik, sebaiknya hindari mandi di malam hari. Apabila Anda memang ingin mandi, gunakanlah air hangat karena rasa dingin akan membuat nyeri sendi semakin parah.

Peluang seseorang terkena arthritis meningkat karena usia. Oleh karena itu, usia memiliki pengaruh besar pada munculnya rematik. Hal ini disebabkan oleh menipisnya lapisan pelindung sendi serta menebalnya pelumas di atas usia 45 tahun.

Namun, tidak menutup kemungkinan bila rematik menyerang orang yang lebih muda. Bahkan, salah satu jenis penyakit rematik yaitu juvenile rheumatoid arthritis, banyak menyerang anak-anak.

Dalam kasus rematik ini, keluhan terfokus di bagian persendian sehingga pengidapnya akan merasakan nyeri.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News