Manfaatkan Teknologi, Sejumlah Kota Berinovasi Menuju Smart City

Manfaatkan Teknologi, Sejumlah Kota Berinovasi Menuju Smart City
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Bina Adwil Kemendagri) menyelenggarakan Integrated Technology Event (ITE) Hybrid 2021 di Surabaya untuk merumuskan dan bertukar pikiran mengenai konsep kota cerdas yang tepat di masing-masing daerah di Indonesia. Foto: dok pribadi for JPNN

Selain itu, Pemkot Tangsel juga berinovasi dengan menghadirkan anjungan Disdukcapil mandiri (ADM) di mall. Fasilitas ini mirip dengan ATM dan mampu mencetak KTP.

Mengurus perizinan, administrasi, pajak, kependudukan dapat dilakukan di mall pelayanan publik. Fasilitas ini nantinya akan coba dihadirkan di kampus dan lainnya.

Kendati demikian, upaya Tangsel menuju kota cerdas juga menemui sejumlah tantangan. Pertama, masalah pendanaan. Pilar mengatakan Pemkot Tangsel berupaya mencari solusi melalui sinergi dengan perusahaan/industi memanfaatkan CSR, hibah, dan investor.

“Misalnya, memanfaatkan CSR dari beberapa pengembang besar di Tangsel. Ini sudah kami sinergikan dengan CSR dari pengembang pembanggunan di Tangsel,” terang dia.

Tantangan kedua yakni penyusunan konsep makro. Pilar menjelaskan, penanganan ini dilakukan melalui kolaborasi dengan lembaga perguruan tinggi. Menurut dia, salah satu pendorong faktor indeks pembangunan manusia (IPM) Tangsel yang saat ini mencapai skor tinggi 81,3 di 2020 juga didukung karena adanya peran kampus dan lembaga penelitian yang mumpuni di Tangsel. Terlebih lagi, ada juga lembaga Puspiptek milik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Tangsel.

Lebih lanjut, Pilar mengungkapkan ada beberapa cara membangun kota cerdas melalui lima pilar yaitu dengan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, hingga insan pers. Dari segi usaha, saat ini 90 ribu UMKM yang terdata. Menurutnya, ini merupakan basis ekonomi masyarakat yang harus terus didukung. Lantaran itu Pemkot Tangsel terus mendorong dan memberikan dukungan melalui pendampingan, pelatihan, pinjaman bagi pelaku ekonomi kreatif sehingga bisa menguasai marketplace. Salah satunya dengan menghadirkan Tangsel Creative Foundation.

Demikian juga dengan Kota Semarang. Kadiskominfo Kota Semarang Bambang Pramusinto mengungkapkan Pemkot Semarang menerapkan konsep Bergerak Bersama. Kolaborasi ini melibatkan pemerintah dengan stakeholder lainnya seperti pewarta, perusahaan, dan masyarakat dalam percepatan pembangunan Semarang sebagai smart city. Ada dua upaya pendekatan yang dilakukan dalam upaya mendukung pembangunan kota cerdas yaitu pendekatan jangka panjang/fundamental dan jangka pendek/incidental. Adapun fundamental di antaranya yaitu membuat One Map Semarang. Aplikasi ini dikembangkan dan dapat dimanfaatkan secara umum. Peta data spasial ini penting, termasuk dalam penanganan banjir dan sistem drainase di Semarang. Kedua, sistem monitoring infrastruktur yang meliputi peta jalan, area jalan yang rusak, dan lainnya. Semua ruas jalan bisa terpantau sehingga nantinya dapat dikaitkan dengan penghitungan anggaran bila ada perbaikan jalan.

“Yang incidental, pertama, kita punya kanal Lapor Hendi yang memudahkan bagi masrayakat dalam menyampaikan pengaduan online terkait masalah yang dialami, misalnya jalan rusak, jembatan ambruk, dan lainnya sehingga nantinya bisa segera ditangani oleh OPD terkait. Sejauh mana SOP sudah diterapkan dan mana OPD yang sering diadukan oleh masyarakat, sehingga setiap bulan diketahui dan dievaluasi kualitas penanganan infrastruktur di Semarang. Kedua, kita punya CCTV. Rencananya tahun depan, setiap RT nantinya akan dipasang dua CCTV sehingga bisa memudahkan pengawasan dan keamanan terhadap warga,” terang Bambang.

Berbagai daerah terus memacu dan menata pengelolaannya menuju kota cerdas smart city

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News