Mantan Deputi BNN: Masa Sekelas Haris..

Mantan Deputi BNN: Masa Sekelas Haris..
Haris Azhar. Foto dok JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen (Purn) Benny Mamoto menilai, ada banyak kejanggalan dari Catatan Busuk Seorang Bandit, yang merupakan testimoni Fredi Budiman.

Menurut Benny, tulisan yang diekspos oleh Koordinator KontraS, Haris Azhar, jika ditelaah kontennya, banyak yang bertolak belakang.

Sebab, informasi yang dilontarkan oleh Haris, ternyata sudah ada sejak 2014. Haris pasti punya banyak data dan nama pejabat terkait adanya kabar keterlibatan oknum Polri, BNN, dan TNI dalam peredaran narkoba.

"Setelah tulisan itu tersebar, saya berulang-ulang membaca kembali. Bahwa Haris sudah konformasi ke lawyer, kemudian di pledoi tapi tidak ada. Lah belum dikonfirmasi sudah disebar. Masa sekelas Haris tidak bisa mengonfirmasi lagi informasi dari pernyataan seorang bandar sekaligus pengguna berat. Apalagi Haris adalah aktivis," kata Benny di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/8).

Terlebih, sambung Benny, pekerjaan aktivis ialah menelusuri lebih dalam informasi yang ia temukan. Namun Haris, kata dia, memilih menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi dan terverifikasi lebih dulu.

"Tentunya kalau saya akan cek dulu kebenarannya, baru saya broadcast," imbuh Benny.

Apalagi informasi yang didapat dari seorang pengguna berat sekaligus orang yang divonis mati. Pastinya siapapun di posisi itu, memiliki psikologi mekanisme bertahan diri dengan memberikan pernyataan yang menyalahkan orang lain.

Semantara Haris, menyebarkan informasi itu tanpa mengonfirmasinya lebih dulu kepada pihak-pihak terkait. (Mg4/jpnn)


JAKARTA - Mantan Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen (Purn) Benny Mamoto menilai, ada banyak kejanggalan dari Catatan Busuk


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News