Mantan Kombatan Bertutur Tentang Pemuda dan Radikalisme
Generasi muda juga haus ilmu dan informasi. Hal inilah yang kini dimanfaatkan kelompok radikal untuk melakukan propaganda untuk merekrut anggota baru.
“Karena itu kita harus bekali generasi muda dengan pengetahuan dan ilmu positif, terutama ideologi dan kebangsaan. Ini penting karena masa depan bangsa ini berada di tangan generasi muda,” imbuhnya.
Sofyan meminta generasi muda Indonesia untuk bisa mengambil pelajaran dari perjalanan sejarah bangsa.
Pasalnya, bangsa Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berawal dari Sumpah Pemuda 1928.
Nilai dan semangat Sumpah Pemuda inilah yang harus terus diteladani.
Hal itu agar mereka tidak salah jalan seperti yang pernah dia lakukan saat terjerumus pada kelompok radikal terorisme.
“Generasi muda harus cerdas dalam mengaktualisasi diri terutama dalam menghadapi ancaman radikalisme dan terorisme,” tutur Sofyan.
Banyak teladan yang bisa dijadikan pelajaran generasi muda Indonesia dalam menghadapi era globalisasi ini.
Muhammad Sofyan Tsauri. Nama ini dikenal sebagai mantan polisi yang juga eks kombatan teroris pengikut jaringan Al Qaeda.
- BNPT Serahkan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan untuk 18 Pengelola Objek Vital
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
- Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen Sistem Pengamanan Jelang World Water Forum
- Kepala BNPT Ingatkan Waspadai Perkembangan Ideologi Terorisme dari Akarnya
- Densus 88 Antiteror Bekuk 7 Terduga Anggota JI
- Diakui International Police Organization, Pemuda Ini Siap Berkontribusi Jaga Keamanan